KAKI Dirikan Posko Pengaduan Korban Mafia Oknum KPK, Arief Poyuono: Jangan Ada Lagi Robin Hood Pemeras!

3 Oktober 2021, 00:40 WIB
Aktivis muda yang tergabung dalam Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) berencana mendirikan posko pengaduan untuk menampung adanya praktik dugaan pemerasan seperti yang diduga dilakukan Stefanus Robin Pattuju. /Syaiful Amri/KAKI

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Mafia kasus di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak bisa dibiarkan berkembang dan penegakan hukum di Indonesia.

Apa yang dilakukan AKP Stefanus Robin Pattuju yang terlupakan memeras Azis Syamsudin dan kader Partai Golkar telah menodai tubuh lembaga antirasuah yang didirikan dengan integritas dan air mata.

Maka, menurut Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Arifin Nur Cahyono, harus ada langkah cepat, tepat, dan tepat.

Ini untuk meradam praktik yang dilakukan Stefanus Robin Pattuju yang terlupakan melakukan praktik pemerasan. Cara ini juga melindungi marwah KPK.

Salah satunya dengan membuka partisipasi aktif publik khususnya di pusat dan daerah untuk berani membuka suara. Berani menyampaikan laporan dan aduan.

“Tentu dengan bukti autentik. Bukan fitnah atau berdasarkan argumen semata,” terang Arifin Nur Cahyo kepada PublikTanggamus.com, Minggu 3 Oktober 2021.

Baca Juga: Arief Poyuono: KPK Ngawur Mentersangkakan Azis Syamsuddin

Posko pengaduan masyarakat korban mafia oknum KPK yang akan didirikan nantinya, memberikan ruang untuk berbicara, mengadu dan menyampaikan laporan.

Langkah KAKI ini, menurut Arifin Nur Cahyono, efektif untuk menarik partisipasi publik khususnya pejabat pusat dan daerah untuk membongkar skandal yang selama ini mengendap.

”Mengendap karena takut. Takut karena ada kesalahan satu dan lain hal. Jadi sumber pemerasan. Sampai munculnya janji-janji palsu mengursi kasus di KPK seperti yang dilakukan Robin Pattuju di tiga daerah yang akhirnya menimbulkan korban,” beber Arifin Nur Cahyono.

Baca Juga: Total 58 Pegawai KPK yang Diberhentikan, Alexander Marwata: Kami Tak Punya Hubungan Lagi

Belajar dari praktik yang dilakukan AKP Stefanus Robin Pattuju, KAKI juga akan bekerja sama dengan Polri, untuk merespon setiap laporan yang masuk.

”Jika mengarah pada praktik-praktik pemerasan, menawarkan janji, semua bentuk pengakuan dan datanya kita laporkan penyidik ​​di Bareskrim untuk membuka dan diungkap,” jelasnya.

KAKI merasa praktik yang dilakukan Robin Pattuju tidak sendiri. Bisa jadi ada oknum lain yang berperan.

”KAKI merasa harus ikut berberan. Kuncinya masyarakat khususnya pejabat publik. Dari gubenur, walikota dan bupati jangan takut. Ungkapkan saja,” terang Arifin.

Baca Juga: KPK Dalami Pernyataan Erick Thohir Terkait Dugaan Garong Berjamaah di Krakatau Steel

Bagi KAKI, dugaan permainan dan skandal gelap seperti yang telah dilakukan AKP Stefanus Robin Pattuju harus segera dilakukan.

”Kami sadar ini tidak mudah, tapi harus dilakukan. Satu langkah kecil, akan berarti untuk penegakan hukum. Jangan lagi ada korban. Sudah diperas, diperiksa, lalu dipenjarakan, sedih rasanya,” timpalnya.

langkah yang dilakukan KAKI, politik Partai Gerindra Arief Poyuono menyambut baik dan memberikan dukungan.

”Minimal kita bantu KPK. Ini lho fakta yang terjadi, jadi slogan Berani Jujur Hebat itu tak terbatas tagline,” timpal Arief.

Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono Publiktanggamus.com

Baca Juga: Arief Poyuono: Ada Garong di Proyek Formula E? KPK dan Kejaksaan Sikat Saja

Arief yakin, cara KAKI akan direspon cepat oleh masyarakat. Posko yang didirikan dengan sukarela akan menyedot perhatian publik.

”Kalau ada yang ketakutan, ada yang waswas, segeralah bertaubat. Hentikan praktik itu. Jangan sampai ada Robin Hood kedua, ketiga, maupun keempat yang bermental pemeras!” tandas pria ini lewat sambungan telepon.

Terkait, ada dugaan pihak lain di belakang Stefanus Robin Pattuju, Arief Poyuono tidak mau menuduh.

Baca Juga: Beda dengan KPK, Forum Pemred Pikiran Rakyat Sepakat Mengganti Diksi Koruptor Jadi Maling

“Kerja di KPK itu kan sifatnya rahasia. Satuan dan lainnya mungkin tidak tahu sedang mendalami kasus apa. Kalau sekelas Robin Pattuju saja tahu, artinya sudah bocor. Siap yang main nanti juga keliatan,” pungkas Arief Poyuono.***

Editor: Syaiful Amri

Tags

Terkini

Terpopuler