Sementara itu Novel Baswedan tetap bersemangat menyampaikan aspirasinya. Sayang orang-orang jahat terus mengintai keberadaan Novel hingga urusan privasi seperti peretasan ponsel rekan-rekan seperjuangannya.
”Kemarin sekitar 19 orang kawan-kawan dari 57 yang disingkirkan dari KPK dengan alat TWK, HP-nya diserang atau diretas,” twit Novel Baswedan di akun pribadinya, Selasa 28 September 2021.
Kemarin sekitar 19 org kawan2 dari 57 yg disingkirkan dari KPK dgn alat TWK, HP nya diserang / diretas.
Semakin jelas pihak2 yg terlibat untuk agenda jahat ini.#panjangumurperjuangan #BeraniJujurPecat pic.twitter.com/ExgRya2jG7— novel baswedan (@nazaqistsha) September 28, 2021
Baca Juga: Arief Poyuono: KPK Ngawur Mentersangkakan Azis Syamsuddin
Novel menegaskan skenario jahat ini semakin jelas adanya pihak-pihak yang terlibat dalam upaya menyingkirkan 57 penyidik KPK.
”Bisa jadi yang dilakuan Pimpimnan KPK adalah ingin memberi tahu kita bahwa hukum tidak ada wibawa. Mereka tunjukkan berani melawan hukum, bertindak ilegal dan manipulatif untuk singkirkan pegawai KPK tertentu. Ketahuan dengan fakta dan bukti yang jelas dari lembaga lain bisa tetap bergeming,” papar Novel.
Secara tegas Novel pun menyebut Pimpinan KPK kemungkinan juga merasa di atas pemerintah. Walaupun putusan MA secara jelas menyebut bahwa tindaklanjut TWK adalah wewenang pemerintah.
Baca Juga: Arief Poyuono: Ada Garong di Proyek Formula E? KPK dan Kejaksaan Sikat Saja