Jangan Terprovokasi, Ini Penjelasan Mahfud MD Soal Situasi di Desa Wadas

- 9 Februari 2022, 19:14 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD /Twitter/Mahfud MD

PUBLIK TANGGAMUS - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD buka suara terkait situasi Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Mahfud MD meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh berbagai informasi dan tayangan yang beredar di media sosial mengenai situasi di Wadas.

Ia menyampaikan Ombudsman RI akan melakukan pengecekan langsung ke Desa Wadas untuk memeriksa adanya kejadian tidak patut atau malaadministrasi yang mungkin terjadi saat kegiatan pengukuran tanah berlangsung.

Baca Juga: Mereda, Ganjar Rangkul Warga Desa Wadas, Kapolda: Framing Polisi Serbu Masjid Itu Tidak Benar!

Mahfud juga menegaskan ada dua kelompok di Desa Wadas, yaitu yang mendukung penambangan batu andesit dan menolak tambang.

Penambangan batu andesit di Desa Wadas merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Pembangunan bendungan itu merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan menjadi sumber pengairan 15.000 hektare sawah, sumber air baku, pembangkit listrik, dan alat untuk mengatasi banjir.

Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Tudingan Agenda Terselubung Pemerintah Dalam Pemilu 2024

''Jadi, bendungan ini pada dasarnya untuk kepentingan rakyat, khususnya masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya. Ini sudah dimulai sejak 2013,'' terang Mahfud, Rabu, 9 Februari 2022.

Namun sejauh ini masih ada warga yang menolak penambangan batu andesit di Desa Wadas karena itu diyakini dapat merusak ekosistem dan lahan penghidupan warga.

Ditambahkannya, seluruh warga yang kemarin sempat diamankan di Mapolres Purworejo sudah dilepaskan semuanya. "Saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Mahfud. 

Baca Juga: Tudingan Pemerintah Anti Islam sampai Merosotnya Demokrasi Dijawab Tuntas Mahfud MD

Dalam jumpa pers itu, Menko Polhukam meluruskan situasi di Desa Wadas saat kegiatan pengukuran tanah berlangsung tidak mencekam sebagaimana disiarkan dalam tayangan yang beredar di media sosial.

''Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas pada Senin, 7 Februari 2022 kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan, terutama di media sosial, karena Wadas itu dalam keadaan tenang dan damai terutama sekarang ini,'' tegas Mahfud.

Ia mengajak seluruh pihak yang masih ragu untuk mengecek langsung situasi di Desa Wadas.

''Yang tidak percaya boleh ke sana. Siapa saja. Terbuka tempat itu,'' kata Mahfud.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud meluruskan tidak ada aksi penistaan dan penganiayaan yang dilakukan aparat kepada warga Desa Wadas.

Kepolisian, menurut Mahfud, hanya melakukan pendampingan Tim Kanwil Badan Pertahanan Nasional (BPN) Jawa Tengah untuk mengukur tanah serta menjaga ketertiban dan keamanan di Desa Wadas.

''Pada proses pengamanan kemarin memang sempat terjadi gesekan di lapangan, tetapi gesekan itu hanya ekses dari kerumunan warga sendiri yang terlibat pro dan kontra atas rencana pembangunan dan Polri hanya melakukan langkah-langkah pengamanan gesekan antarwarga,'' katanya.***

 

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini