Arief Poyuono Ajari Ekonom dan Politisi Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Isinya Sanjung Airlangga Hartarto

- 8 Agustus 2021, 20:43 WIB
Politisi Gerindra Arief Poyuono dengan seekor ayam jago yang diberi nama "Rambo". Foto yang dikirimkan Arief merepresentasikan rakyat yang paham cara mengitung PDB.
Politisi Gerindra Arief Poyuono dengan seekor ayam jago yang diberi nama "Rambo". Foto yang dikirimkan Arief merepresentasikan rakyat yang paham cara mengitung PDB. /Publiktanggamus.com/Dok/Arief Poyuono

”Nah lalu saat Q2-2021 PDB kita bisa meningkat mencapai Rp2.772,8 trilun harus kita syukuri. Walau saat ini memasuki Q3-2021 ada guncangan hebat lagi dimana penyebaran Covid merebak atau naik,” urai Arief.  

Sehingga, sambung pria yang menghabiskan masa remajanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara ini harus dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga: Hasil Pembicaraan Erick Thohir dengan Arinal Djunaidi Berbuah Manis, Gedung Multazam Beroperasi Selasa

”Yang pasti akan mempengaruhi juga nilai PDB kita di Q3-2021. Dimana perlu diketahui PDB Q3-2020 sebesar Rp2.720,6 triliun yang jadi perbandingan dengan PDBQ3-2020 nanti,” jelasnya lagi.

Dikatakan pria yang sempat jadi Pramugara Merpati itu, dengan program program pengelotoran, maka belanja Pemerintah menjadi cukup besar dengan memfokuskan peningkatan konsumsi masyarkat.  

”Contoh yang digulirkan sudah ada seperti Bantuan Subsidi Upah Buruh, Bansos, Bantuan UMKM dll terhadap daerah yang masuk PPKM level 3-4. Maka capaian dari kerja keras tim ekonomi yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto harus kita apresiasi,” puji Arief.

Baca Juga: Presiden Jokowi Warning TNI dan Polri Terkait Merebaknya Wabah Covid-19 di Jawa-Bali

Di sisi lain, belanja Pemerintah untuk penanganan Covid-19 termasuk percepatan pengunaan APBD oleh daerah daerah diharapkan terus membaik sejalan dengan penurunan wabah Covid-19.

”Posisi saat ini komoditas ekspor kita yang tetap meningkat. Dengan catatan pada September nanti bisa digenjot. Saya prediksi PDB Q3-2021 akan lebih tinggi dibandingkan PDB Q3-2020 dan tetap tumbuh dikisaran 5 persenan,” terang Arief.  

Terpenting saat ini, sambung dia, para ekonom dan pengamat termasuk juga politisi mampu mencurahkan konsentrasinya pada upaya membangkitkan gairah ekonomi di sektor ril.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

x