Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM – Tiga agenda besar yakni Pilpres, Pemilhan Umum Legislatif dan Pilkada menjadi momen akbar sepanjang sejarah berdirinya republik ini. Terlebih jika dilakukan secara serentak pada tahun 2024.
Meski demikian tidak sedikit warga yang berharap tiga agenda itu dilakukan secara terpisah dan sosialisasi dilakukan sejak dini. Agar mampu meningkatkan persentase jumlah pemilih.
”Kalau dilakukan secara serentak, kami khawatir bakal jatuh korban jiwa lagi. Peristiwa Pemilu 2019 menimbulkan banyak korban jiwa bahkan terpapar sakit. Ini yang harus dihindari,” terang Slamet warga Way Halim, Bandarlampung, Sabtu 7 Agustus 2021.
Pensiunan PNS Dinas Pendapatan Provinsi Lampung ini pun berharap, DPR Bersama KPU benar-benar mematangkan jadwal tahapan sejak dini. Rentang waktu tiga tahun sudah cukup untuk menggelar sosialisasi. Dengan catatan dibarengi pula dengan penggunaan teknologi.
Baca Juga: Puan Maharani Komentari BSU: Bantuan untuk Pekerja Tidak Boleh Molor!
”Anak-anak muda mayoritas pegang handpone sekarang. Lewat digitalisasi ada baiknya sosialisasi Pilpres, Pemilu, dan Pilkada digencarkan sejak sekarang. Tahun politik akan terasa lebih cepat jika ini digelorakan. Jangan sampai dilakukan saat waktunya mepet. Kita belajarlah dari pengalaman,” imbuh Slamet kepada Publiktanggamus.com.
Senada disampaikan Yudha Agung Prawira. Remaja lulusan Politeknik Negeri Lampung ini berharap KPU jangan sibuk saat masa kampenye saja. Tapi ada pendidikan atau edukasi yang disampaikan ke publik.
”Dari dulu begitu, sosialisasi Pemilu, Pilpres atau Pilkada mepet waktunya. Padahal KPU punya tenggat waktu yang panjang. Berilah kami edukasi yang baik, suksesnya penyelenggaraan sukses pula demokrasi,” tegas Yudha.
Baca Juga: Politisi Gerindra Arief Poyuono Tawarkan Program KURDAK ke Presiden Jokowi, Fokusnya Rakyat Miskin!
