PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur, Sultan Enggan Tunjuk Penggantinya

16 Agustus 2021, 21:07 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. /Instagram.com/@muhyiddinyassin_official/

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri dari kursinya setelah berbulan-bulan menghadapi kekacauan politik yang terus memanas, Senin 16 Agustus 2021. Pengunduran dirinya kemungkinan akan membuka babak baru instabilitas politik Malaysia karena belum ada pengganti yang jelas.

Pengunduran diri Muhyiddin mengakhiri 17 bulan yang penuh gejolak di kantor, ini merupakan usia politik terpendek dari seorang pemimpin Malaysia. Kekacauan politik membuat Malaysia kesulitan menanggulangi dampak ekonomi pada pandemi tahun ini.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Culik 15 Mahasiswa Nigeria Untuk Dijadikan Tebusan

Sementara, Yang di-Pertuan Agung Malaysia Sultan Abdullah sebagai Kepala Negara  menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri sementara sampai penggantinya ditetapkan, sayang Sultan tidak menetapkan batas waktu.

Sultan Abdullah mengesampingkan pemilihan karena pandemi, dengan mengatakan dia akan menggunakan kekuatan konstitusionalnya untuk menunjuk seorang perdana menteri yang dia yakini kemungkinan akan memimpin mayoritas.

Mata uang ringgit Malaysia jatuh ke level terendah satu tahun di tengah berita dan pasar saham Malaysia (KLSE) tergelincir.

Baca Juga: Veteran Inggris Sebut AS Sebagai Pengkhianat Usai Menarik Mundur Pasukan dari Afghanistan

Muhyiddin mengatakan pengunduran dirinya bersama kabinet setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen. Sebagai juru kunci, tambahnya, dia tidak akan memiliki kabinet, tetapi akan menjalankan fungsi eksekutif dan memberi nasihat kepada raja sampai perdana menteri baru ditunjuk.

"Saya berharap pemerintahan baru dapat segera dibentuk agar pemerintahan negara ini tidak terganggu," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Dua bulan ke depan sangat penting, karena kami berharap untuk mencapai herd immunity pada Oktober,” tambahnya.

Baca Juga: Lalu Lintas Udara Bandara Kabul Kacau Saat Warga Asing Dievakuasi Dari Afghanistan

Infeksi dan kematian per juta Malaysia menempati peringkat tertinggi di kawasan itu dalam pandemi.

Hingga kini belum tahu siapa yang akan memimpin pemerintahan berikutnya, karena tidak ada anggota parlemen yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen. Blok oposisi dan partai terbesar terpecah karena dukungan untuk calon perdana menteri mereka.

"Tidak ada pengganti yang jelas, yang meningkatkan ketidakpastian lebih lanjut, dan itu berarti lebih banyak stagnasi ekonomi," kata Trinh Nguyen, seorang ekonom senior di Natixis di Hong Kong.

Baca Juga: Mental Koruptor Rusak Daya Gempur Pasukan Afghanistan Saat Bertempur Melawan Taliban

Ia menambahkan bahwa ketidakpastian politik telah menjadi normal baru di Malaysia.

Pengunduran diri Muhyiddin kemungkinan akan mengembalikan jabatan itu ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai penguasa tertua di Malaysia, yang kembali memimpin dalam pemilihan 2018 setelah ternoda oleh tuduhan korupsi, meskipun tetap berpengaruh

Editor: Togar Harahap

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler