Veteran Inggris Sebut AS Sebagai Pengkhianat Usai Menarik Mundur Pasukan dari Afghanistan

- 16 Agustus 2021, 20:34 WIB
Tentara Nasional Afghanistan berjaga di Distrik Guzara seiring makin kuatnya serangan kelompok bersenjata Taliban.
Tentara Nasional Afghanistan berjaga di Distrik Guzara seiring makin kuatnya serangan kelompok bersenjata Taliban. /Reuters

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Inggris menganggap pendudukan Kota Kabul oleh Taliban di saat penarikan mundur Pasukan AS adalah bentuk penghinaan bagi Dunia Barat. Dilansir dari Reuters, penarikan mundur pasukan AS menjadi pertanyaan bagi sekutu terdekat Eropa tersebut setelah perang 20 tahun yang menelan ratusan ribu nyawa manusia.

Inggris khawatir kembalinya Taliban akan memungkinkan militan dari Al Qaeda dan ISIS untuk mendapatkan pijakan di Afghanistan, hanya 20 tahun setelah serangan 11 September 2001 di Menara Kembar WTC New York.

Baca Juga: Lalu Lintas Udara Bandara Kabul Kacau Saat Warga Asing Dievakuasi Dari Afghanistan

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut kesepakatan penarikan Doha 2020 yang dibuat oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai kesepakatan busuk. Wallace mengatakan keputusan Biden untuk meninggalkan Afghanistan adalah kesalahan yang memungkinkan Taliban untuk kembali berkuasa.

Pertanyaan dan emosi semacam itu - Wallace hampir menangis dalam satu wawancara - jarang terjadi bagi sekutu terdekat Washington di Eropa, yang telah mendukung Amerika Serikat di hampir setiap konflik besar sejak Perang Dunia Kedua selain Vietnam.

Baca Juga: Mental Koruptor Rusak Daya Gempur Pasukan Afghanistan Saat Bertempur Melawan Taliban

Setelah menggantikan posisi Trump, Biden telah berulang kali berjanji bahwa Amerika harus berbenah. Beberapa diplomat Inggris mempertanyakan tidak hanya penilaian itu tetapi juga implikasinya bagi keamanan nasional jangka panjang.

"Apakah Amerika kembali atau telah berbalik?" kata seorang pejabat Inggris, berbicara dengan syarat anonim. "Sepertinya orang Amerika pulang dengan cara seperti seorang Trump - terburu-buru, kacau dan memalukan."

Sumber-sumber keamanan Barat khawatir al Qaeda, dimana sang pimpinannya Osama bin Laden disembunyikan oleh Taliban sebelum 9/11, bisa mendapatkan kembali pijakan di Afghanistan untuk beberapa bulan ke depan. Skenario seperti itu, kata mereka, akan mengancam Inggris dan Barat yang lebih luas.

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah