”Bagaimana tidak jumlah kabupaten/kota saja mencapai 500 kabupaten/kota, kalau saja Ketum ber kunjung di satu kab atau Kota butuh 2 hari artinya dibutuhkan 1000 hari dan equivalent dengan 3 tahun,” jelasnya.
Karena itu, sambung dia, perlu kerja kerja tim dan kerja koletif dari kader-kader Golkar untuk turun ke bawah dan mempromosikan serta mensosialisasikan program partai dan kebijakan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Ketum Partai Golkar sebagai bagian dari pemerintahan saat ini.
”Sifat individualis dari elite Golkar juga terbukti dari perolehan suara Partai yang kalah oleh Gerindra tapi menang dalam jumlah Kursi di DPR ini menunjukan bahwa kader Golkar hanya memikirkan diri pribadi untuk bagaimana mendapatkan suara untuk pribadinya dan bukan untuk partainya,” paparnya.
Ditambahkan Saka Ririhena, jika kekuatan individualistik kader kader Partai Golkar bisa menjadi kekuatan kolektif, maka dipastikan Partai Golkar akan jadi partai yang akan menguasai pemerintahan dan parlemen.
”Apalagi saat ini hanya Partai Golkar yang jelas warna nasionalismenya dan Pancasila-nya,” terang Saka Ririhena yang dipertegas dalam keterangan tertulis yang diterima Publiktanggamus.com.***