Statement Melkias Mekeng Terhadap Airlangga Dibalas Saka Ririhena, Ini Isinya

- 24 Januari 2022, 13:39 WIB
Menko Airlangga Hartarto saat meninjau vaksinasi yang diselenggarakan Alumni Kanisius Menteng, Minggu 8 Agustus 2021.
Menko Airlangga Hartarto saat meninjau vaksinasi yang diselenggarakan Alumni Kanisius Menteng, Minggu 8 Agustus 2021. /PublikTanggamus.Com/MENKO PEREKONOMIAN

PUBLIK TANGGAMUS - Menjawab keraguan kader Golkar Melkias Marcus Mekeng terhadap Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Peneliti Timor Barat Research Center Saka Ririhena angkat bicara.

Melkias Marcus Mekeng sebelumnya meminta Airlangga diminta untuk lebih mendengar dan banyak turun ke bawah agar menaikan elektabilitas Ketum Golkar untum maju sebagai Capres 2024.

Saka Ririhena menyebut mind set Melkias Mekeng yang minta Ketum Golkar Airlangga Hartarto harus turun ke lapangan maka selamanya Golkar tidak akan jadi Partai yang menguasai pemerintanan.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Mau Nyapres, Kader Golkar Beri Saran Ini

”Tapi hanya jadi Partai yang mengekor penguasa pemerintanan terbukti sejak reformasi Golkar belum pernah sekalipun menjadi Partai penguasa pemerintahan,” paparnya, Senin, 24 Januari 2022.

Saka Ririhena menyebut sangat jelas bahwa mind set seperti ini justru mengambarkan individualistik dari kader kader Golkar dalam membesarkan Partai Golkar.

Untuk membuat Partai Golkar menjadi Partai penguasa pemerintahan, maka kader Golkar di seluruh Indonesia mulai dari tingkatan desa hingga provinsi justru harusnya berjuang menaikan citra dan tingkat elektabilitas dari tokoh Golkar yang akan diusung menjadi Capres.

Baca Juga: Yellow Clinic Partai Golkar Meluas, Airlangga: Tak Ada Kata Letih Kerja untuk Rakyat!

Perlu dicatat, sambung Saka Ririhena, jika diminta turun ke bawah mengunjungi kota/kabupaten se-Indonesia, sangat tidak cukup waktu bagi Airlangga Hartarto.

”Bagaimana tidak jumlah kabupaten/kota saja mencapai 500 kabupaten/kota, kalau saja Ketum ber kunjung di satu kab atau Kota butuh 2 hari artinya dibutuhkan 1000 hari dan equivalent dengan 3 tahun,” jelasnya.

Karena itu, sambung dia, perlu kerja kerja tim dan kerja koletif dari kader-kader Golkar untuk turun ke bawah dan mempromosikan serta mensosialisasikan program partai dan kebijakan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Ketum Partai Golkar sebagai bagian dari pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Usai Didoakan Mbak Sri yang Merawatnya dan Kini Tinggal di Lampung, Ganjar Lanjut Blusukan ke Palembang

”Sifat individualis dari elite Golkar juga terbukti dari perolehan suara Partai yang kalah oleh Gerindra tapi menang dalam jumlah Kursi di DPR ini menunjukan bahwa kader Golkar hanya memikirkan diri pribadi untuk bagaimana mendapatkan suara untuk pribadinya dan bukan untuk partainya,” paparnya.

Ditambahkan Saka Ririhena, jika kekuatan individualistik kader kader Partai Golkar bisa menjadi kekuatan kolektif, maka dipastikan Partai Golkar akan jadi partai yang akan menguasai pemerintahan dan parlemen.

”Apalagi saat ini hanya Partai Golkar yang jelas warna nasionalismenya dan Pancasila-nya,” terang Saka Ririhena yang dipertegas dalam keterangan tertulis yang diterima Publiktanggamus.com.***

 

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x