Petisi Didukung 6.563 Orang, Kemenaker: Driver Mereka Belum Aman

13 Agustus 2021, 10:25 WIB
Mentri Tenaga Kerja /

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kementerian Ketenagakerjaan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait tarif angkutan barang, hal tersebut sebagai tindak lanjut Kemnaker setelah menggelar pertemuan dengan sejumlah kurir/driver e-commerce.

Baca Juga: Biaya Tes PCR di India Cuma Rp97 Ribu, Indonesia Kok Mahal?

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa "pola kemitraan akan dievaluasi dan dikaji lebih mendalam agar posisi tawar driver terhadap aplikator maupun perusahaan jasa pengantar barang dapat lebih setara".

"Hubungan kemitraan jangan sampai membatasi hak dan keselamatan kerja para driver," ucap Menaker Ida pada Kamis 12 Agustus 2021 di Jakarta.

Baca Juga: Ranking FIFA 2021: Peringkat Indonesia Hanya Lebih Baik dari Timor Leste

Menurutnya, jam kerja yang panjang dapat menyebabkan driver rentan kecelakaan, dan tarif antar yang minim membuat mereka sering bekerja di luar kapasitas normal sebagai manusia, "Perlindungan terhadap mereka sama pentingnya dengan perlindungan terhadap para konsumen e-commerce," ucapnya.

Sebelumnya, Kemnaker menggelar pertemuan dengan sejumlah kurir/driver e-commerce pada Kamis 12 Agustus 2021 secara virtual. Pertemuan tersebut merupakan respons Kemnaker atas petisi di change.org yang berjudul "Menaker Ida, Tolong Lindungi Kurir e-commerce, mereka belum aman dan Sejahtera". Hingga hari ini petisi itu didukung oleh 6.563 orang.

Baca Juga: Berhenti Sejak Maret 2020, LaNyalla Minta Pemerintah Beri Insentif ke Pengusaha Travel Umrah

Dalam dialog yang berlangsung sekitar selama 2,5 jam itu, para kurir didampingi sejumlah organisasi dan akademisi.

Di antaranya adalah Emancipate.id, Asosiasi Driver Online, TURC, Lalamok, Serikat Pekerja 4.0 serta sejumlah akademisi dari Universitas Gadjah Mada.

Dari pihak Kemnaker hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi; Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indah Putri Anggoro; Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Yuli Adiratna; dan Staf khusus Menaker, Dita Indah Sari.

Baca Juga: Bahan Tambahan Daun Seledri Pada Minuman Untuk Asam Urat

Pada pertemuan tersebut, sejumlah keluhan para driver mengalir dan ditanggapi oleh Kemnaker.

Keluhan itu mulai dari persoalan minimnya tarif per km yang mereka terima, jam kerja yang panjang (10-12 jam), perlakuan konsumen yang tidak bersahabat, pola kemitraan yang tidak sehat, ketiadaan regulasi yang melindungi mereka, hingga perjanjian kerja yang hanya berbentuk lisan dan banyak lagi.***

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Biro Humas Kemnaker

Tags

Terkini

Terpopuler