Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Pemerintah India menurunkan biaya tes PCR di wilayah serikat pekerja, dari harga 800 rupee (Rp155 ribu) menjadi 500 rupee (Rp97 ribu) di tengah melonjaknya pandemi Covid-19. Seluruh pemilik laboratorium harus mematuhi kebijakan tersebut.
Sedangkan untuk mereka yang ingin mengambil sampel di rumah, tes PCR dikenakan biaya 700 rupee (Rp135.500). Harga tersebut turun dari sebelumnya, yakni 1.200 rupee atau setara Rp232 ribu.
Baca Juga: SE Mendagri: HUT RI ke-76 Dirayakan Secara Virtual
Sedangkan tes antigen cepat seharga 300 rupee atau sekitar Rp58 ribu. Semua laboratorium dan rumah sakit swasta yang melakukan tes covid-19 oleh pemerintah Delhi harus memberikan tarif baru dalam waktu 24 jam.
"Pemerintah Delhi secara drastis mengurangi (harga) tes korona. Ini akan membantu orang biasa melakukan tes covid-19," ujar Menteri Kepala New Delhi, Arvind Kejriwal lewat akun Twittenyar, dilansir dari India Today, Jumat, 13 Agustus 2021.
Selain itu, pemerintah India juga telah menginstruksikan laboratorium swasta untuk memastikan bahwa pemrosesan sampel, pembagian laporan, dan pembaruan di portal ICMR semuanya diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah pengumpulan sampel.
Baca Juga: Catat! Daerah PPKM Level 1, 2, dan 3 Diminta Segera Gelar PTM
Setali tiga uang, biaya tes PCR di Indonesia sanat jauh berbeda. Harga untuk tes PCR berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp2,5 juta.
Hasil yang keluar pun beragam. Semakin mahal harganya, hasilnya keluar dalam 24 jam, namun ada juga yang harus menunggu hingga beberapa hari.
Padahal, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tarif batas tertinggi untuk tes PCR mandiri sebesar Rp900 ribu. Sedangkan untuk tes rapid antigen, harganya maksimal mencapai Rp250 ribu untuk Pulau Jawa.
