Wow, Ahli Menyebut Taliban Dapat Rp574 Miliar Dari Bisnis Opium

- 16 Agustus 2021, 22:15 WIB
Profil Abdul Ghani Baradar, Petinggi Taliban yang Disebut Jadi Calon Presiden Afghanistan.
Profil Abdul Ghani Baradar, Petinggi Taliban yang Disebut Jadi Calon Presiden Afghanistan. /Alexander Zemlanichenko via Reuters/

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Badan Kejahatan Narkoba PBB (UNODC) merilis laporan terjadi peningkatan penanaman opium oleh Petani Afghanistan hingga 37 persen sejak pandemi berlangsung. Dilansir dari Reuters, perputaran uang dalam perdagangan bahan baku morfin ini mencapai USD 6,6 miliar.

Perkiraan produksi opium tertinggi sepanjang masa terjadi pada tahun 2017. Di mana petani memproduksi 9.900 ton opium senilai sekitar USD 1,4 miliar atau sekitar 7% dari PDB Afghanistan, laporan dari UNODC.

Baca Juga: PBB : Taliban Berkuasa, Afghanistan Bakal Jadi Pemasok Opium Terbesar di Dunia

Taliban dan pejabat publik telah lama terlibat dalam perdagangan narkotika, kata para ahli, meskipun beberapa memperdebatkan sejauh mana peran dan keuntungan pemberontak.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Washington berpendapat bahwa Taliban terlibat dalam semua aspek, mulai dari penanaman opium, ekstraksi opium, dan perdagangan hingga menuntut "pajak" dari penggarap dan laboratorium obat-obatan.

Baca Juga: Nama Anwar Ibrahim Mencuat Untuk Mengisi Kekosongan Kursi PM Malaysia

Taliban juga membebankan biaya penyelundupan untuk pengiriman menuju Afrika, Eropa, Kanada, Rusia, Timur Tengah, dan bagian lain di Asia.

Beberapa dari pengiriman itu dilemparkan melintasi perbatasan yang dijaga ketat ke para penyelundup di Iran dengan ketapel yang belum sempurna, lapor David Mansfield, seorang peneliti terkemuka dalam perdagangan obat-obatan terlarang di Afghanistan.

Baca Juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur, Sultan Enggan Tunjuk Penggantinya

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini