PBB : Taliban Berkuasa, Afghanistan Bakal Jadi Pemasok Opium Terbesar di Dunia

- 16 Agustus 2021, 21:56 WIB
Pasukan Taliban yang menyerang tiga tentara Afghanistan hingga tewas
Pasukan Taliban yang menyerang tiga tentara Afghanistan hingga tewas /AFP/Getty Images/Noorullah Shirzada/

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Selama 15 tahun menduduki Afghanistan, Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari USD 8 miliar untuk menghancurkan perdagangan opium yang dikendalikan oleh Gerilyawan Taliban.

Semua upaya telah dilakukan, mulai dari pemberantasan lahan opium hingga serangan udara dan penggerebekan di laboratorium yang dicurigai sebagai pabrik heroin.

Baca Juga: Nama Anwar Ibrahim Mencuat Untuk Mengisi Kekosongan Kursi PM Malaysia

Sayang, strategi itu gagal total. Ketika Amerika Serikat menarik mundur pasukan sekaligus mengakhiri perang terpanjangnya, Afghanistan tetaplah sama. Dilansir dari Reuters, Afghanistan tetap menjadi pemasok utama opiat ( bahan baku morfin) ilegal terbesar di dunia.

Kondisi ini akan  akan tetap demikian ketika Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul, kata para pejabat dan pakar AS dan PBB.

Kehancuran selama perang, jutaan orang tercerabut dari rumah mereka, pemotongan bantuan asing membuat banyak orang Afghanistan yang miskin bergantung pada perdagangan narkotika itu. Salah satunya untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Culik 15 Mahasiswa Nigeria Untuk Dijadikan Tebusan

Ketergantungan itu membuka lebar-lebar kekacauan negeri ini. Saat Taliban, kelompok bersenjata lainnya, panglima suku dan pejabat publik yang korup bersaing untuk mendapatkan keuntungan dan kekuasaan narkoba.

Beberapa pejabat PBB dan AS khawatir jatuhnya Afghanistan ke Taliban menciptakan kondisi untuk produksi opiat ilegal yang lebih tinggi. Potensi keuntungan yang tiada bandingannya ketimbang meminta tebusan seperti Boko Haram di Nigeria atau Abu Sayaf di Filipina Selatan.

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: reuters


Tags

Terkait

Terkini