Busana Adat Khas Lampung yang Dipakai Jokowi Ternyata Rancangan Cecep Tailor, Aan Ibrahim Beri Apresiasi

- 17 Agustus 2021, 16:59 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) memberi hormat saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 17 Agustus 2021.
Presiden Joko Widodo (kiri) memberi hormat saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 1945 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 17 Agustus 2021. /Publiktanggamus.com/Antara Foto/Setpres

Baca Juga: Inilah Happy Ending Drama PMA, Gunawan Raka Datang Proposal Perdamaian Meluncur

Terkait "pengenaan terbatas" busana adat tersebut seperti pengenaan selendang, dengan mempertimbangkan keleluasaan ruang gerak fisik dan pertimbangan waktu kala Presiden sepanjang memimpin jalannya upacara, Aan Ibrahim turut sependapat. Asal sepanjang tidak melanggar "pakem" tata titik pengenaan busananya.

”Untuk busana pemuka-pemuka adat Pepadun, biasanya kalau dipakaikan selendang di bahu Pak Jokowi itu untuk pemanis," imbuhnya seperti dikutip Publiktanggamus.com dari Antara.

Pakaian adat Pepadun dari Bumi Lampung yang dikenakan Presiden kali ini, terdiri atas baju lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan celana panjang berwarna senada.

 

Di luarnya dibalut sarung Tumpal, yakni kain sarung khas Lampung yang dipakai menutup celana dari batas pinggang hingga lutut. Penampilan ini dilengkapi dengan kain selendang, ikat pinggang, dan tutup kepala yang semua berwarna senada merah.

Informasinya, Kikat Kepala atau topi Angkinan Lampung Pepadun yang dilengkapi dengan aksen batu mulia (gemstone) Batu Bungur Tanjungbintang Lampung Selatan yang dikenakan Presiden, adalah hasil rancangan keren dari budayawan Lampung, Anshori Djausal.

Sedangkan busana adat yang dikenakan, terafirmasi merupakan rancangan khusus dari Cecep Tailor Jalam Ikan Hiu 5, Kelurahan Pesawahan Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandarlampung.

Baca Juga: Dari Istana Negara, Menag Lantunkan Doa Melangitkan Harapan

Halaman:

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini