Azis Syamsuddin, Mantan Tukang Cuci Mobil yang Karakternya ‘Dibunuh’

- 1 Februari 2022, 02:28 WIB
Azis Syamsuddin berjalan usai sidang lanjutan di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Azis Syamsuddin berjalan usai sidang lanjutan di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta. /Antara/Reno Esnir

Namun Azis Syamsuddin kemudian menyadari, dirinya tidak cocok di dunia keuangan dan bank karena harus bekerja dari pukul 07.30 - 17.00, di depan meja di belakang komputer.

”Saya mengubah hidup saya menjadi pengacara, Alhamdullilah di kantor pengacara ini saya berkarir dari proses magang, menjadi pengacara, junior assosicate, junior partner, terakhir managing partner di satu kantor pengacara di Jakarta. Pengalaman ini membuat saya bekerja lebih nyata untuk membela klien saat itu,” ungkap Azis.

Baru pada 2004 ia ditawari menjadi calon anggota legislatif di partai Golkar dari koleganya yang ia kenal di bidang hukum.

”Pada saat itu Partai Golkar sedang terpuruk dan saya jadi caleg dan memutuskan masuk ke dunia politik. Dalam dunia politik ini saya menyadari inilah jati diri saya yang saya inginkan,” ungkap Azis Syamsuddin.

Azis akan menjalani kehidupannya, berjuang bersama keluarganya dan menjadi dosen yang telah dilakukan selama hampir 8 tahun dan sebagai advokat yang hampir 17 tahun nonaktif karena undang-undang sebagai anggota DPR tidak dapat berperan sebagai advokat.

Azis juga menambahkan permintaan maaf kepada sejumlah pihak.

Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (tengah) menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 17 Januari 2022.
Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (tengah) menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 17 Januari 2022. Antara/Reno Esnir

"Saya dengan 10 jari memohon maaf yang setulus-tulusnya. Permohonan maaf sebesar-besarnya kepada konstituen saya, dan lembaga-lembaga negara terkait karena saya harus fokus kepada proses hukum yang saya hadapi, sehingga tidak bisa menyelesaikan amanah yang diberikan kepada saya sebagai pimpinan DPR,” pinta Azis.

Ia berharap proses pengadilan yang ia jalani akan menjadi contoh pengadilan yang berdasarkan fakta dan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

”Permohonan maaf saya sebesar-besarnya yang saya sampaikan kepada istri dan kedua anak saya tercinta, kepada seluruh masyarakat Lampung yang merupakan daerah pemilihan saya, sebagai wakil rakyat atas dampak secara langsung maupun tidak langsung dari ujian yang harus saya lalui,” tutup Azis Syamsuddin yang dilansir Publik Tanggamus dari Antara.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Antara


Tags

Terkait

Terkini