PUBLIKTANGGAMUS.COM - Latihan bersama antara TNI AD dan angkatan darat AS (US Army) jangan sekadar menguji kemampuan fisik, teknik bertempur dan peralatan semata.
Tapi lebih memberikan manfaat dan yang terpenting tidak mempengaruhi sikap dan kebijakan terkait dengan persoalan kawasan. Karena Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif.
Dia berharap bahwa latihan militer bersama yang dilakukan ditujukan bagi peningkatan kualitas dan profesionalitas prajurit TNI, bukan prioritas maupun kepentingan lainnya.
Baca Juga: Rencana Korlantas Polri Ubah Warna Plat Dikritisi, Warga: Ada Baiknya Penuhi Dulu Janji Kapolri
Penegasan ini disampaikan Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.
”Perlu evaluasi apakah titik latihan yang digunakan sudah diperhitungkan kemanfaatan dan risikonya,” kata Fahmi seperti dikutip Publiktanggamus.com dari Antara Jumat a13 Agustus 2021.
Baca Juga: Eng Hian Kebagian Bonus Rp2,5 Miliar Atas Dedikasinya Membina Pasangan Greysia Polii-Apriyani Rahayu
Latihan Garuda Shield ke-15 tahun 2021 antara TNI AD dan US Army merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan AS.
Total sebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara AS melakukan berbagai materi latihan bersama yang telah dimulai sejak 1 Agustus 2021 lalu.