KPK Perisa ASN Pemkot Bekasi Secara Bergilir, Selanjutnya Siapa Lagi?

- 25 Januari 2022, 03:17 WIB
KPK dijadwalkan akan melakukan pemeriksaan terhadap 3 lurah terkait kasus Maling Uang Rakyat atau korupsi yang dilakukan oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
KPK dijadwalkan akan melakukan pemeriksaan terhadap 3 lurah terkait kasus Maling Uang Rakyat atau korupsi yang dilakukan oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. /Antara/Hafidz Mubarak A

Lalu, ada pula Kepala Seksi Tata Pemerintahan Bima dan Kepala Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar (PTK SD) Sugito.

Baca Juga: Operasi Tangkap Tangan KPK Sasar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

"Pemeriksaan saksi tindak pidana korupsi suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk tersangka RE," ujar Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Januari 2022.

Selain Rahmat Effendi yang diduga menerima suap, KPK pun telah menetapkan delapan tersangka lain, yaitu Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP M Bunyamin, Lurah Jati Sari Mulyadi.

Camat Jatisampurna Wahyudin, serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi Jumhana Lutfi sebagai penerima suap.

Lalu, ada pemberi suap, yakni Direktur PT ME Ali Amril, pihak swasta Lai Bui Min, Direktur PT KBR Suryadi, serta Camat Rawalumbu Makhfud Saifudin.

Dalam konstruksi perkara, diketahui Pemerintah Kota Bekasi pada 2021 menetapkan APBD Perubahan Tahun 2021 untuk belanja modal ganti rugi tanah dengan nilai total anggaran Rp286,5 miliar.

Ganti rugi itu adalah pembebasan lahan sekolah di wilayah Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat senilai Rp21,8 miliar.

Di samping itu, juga ada pembebasan lahan Polder 202 senilai Rp25,8 miliar dan lahan Polder Air Kranji senilai Rp21,8 miliar.

Ada pula ganti rugi lain dalam bentuk tindakan melanjutkan proyek pembangunan gedung teknis bersama senilai Rp15 miliar.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

x