45 Warga Tewas dan Inilah Fakta-fakta Mencengangkan Usai Lumajang Disapu Lahar Semeru

- 11 Desember 2021, 04:58 WIB
Warga mengamati sapinya yang mati akibat tertimbun abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 5 Desember 2021. Dampak guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan sedikitnya puluhan rumah warga rusak dan diperkirakan belasan warga dinyatakan hilang.
Warga mengamati sapinya yang mati akibat tertimbun abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 5 Desember 2021. Dampak guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan sedikitnya puluhan rumah warga rusak dan diperkirakan belasan warga dinyatakan hilang. /Antara/Zabur Karuru

PUBLIKTANGAMUS.COM - Hingga hari ini, tercatat 45 orang meninggal dan 9 orang meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tim gabungan dari unsur Polri dan relawan melakukan upaya pencarian korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

Dari rentetan peristiwa menyedihkan dalam peristiwa erupsi Gunung Semeru, ternyata jika ditilik dari sisi sains ada hal baru yang ditemukan pascaerupsi.

Ini diungkapkan oleh Plt Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh BRIN Rokhis Khomarudin.

Baca Juga: Update Perkembangan Terkini Pasca-Erupsi Gunung Semeru

“Terlihat ada perubahan yang terjadi pada Gunung Semeru. Ada new lava flow atau aliran lava baru,” terang Rokhis Khomarudin.

New lava flow atau aliran lava baru tersebut akibat bencana yang terjadi. Kondisi ini dapat dilihat dari hasil tangkapan satelit Vision 1 saat konferensi pers virtual, Jumat 10 Desember 2021.

“Peneliti mendapati ini setelah munculnya gambar dari hasil pencitraan satelit internasional yang dibantu USGS yang terjadi pada Gunung Semeru,” jelasnya.

Selain munculnya larva baru, fakta menariknya seekor ikan mas selamat dalam bencana Gunung Semeru.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini