Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM-Moratorium Indonesia atas izin perkebunan kelapa sawit baru akan berakhir minggu ini, karena industri menunggu kejelasan apakah pemerintah akan memperpanjang kebijakan tersebut.
Presiden Joko Widodo memerintahkan penghentian penerbitan izin untuk perkebunan baru dan perluasan yang sudah ada selama tiga tahun dalam surat keputusan yang ditandatangani 19 September 2018.
Perintah itu diperluas pada larangan sebelumnya pada izin untuk perkebunan di hutan primer dan lahan gambut.
Baca Juga: Perang Digital Berikut Ini Yang DiKatakan Ketua PCNU Kabupaten Tanggamus
Ketika harga sawit melonjak hampir 50% pada tahun lalu karena pasokan yang ketat, pemerintah telah memberikan beberapa tanda apakah moratorium akan tetap ada.
Ekspansi perkebunan yang sangat besar melalui Asia Tenggara telah mengorbankan petak luas hutan hujan tropis.
Baca Juga: PBSI Pilih Pemain Muda di Piala Thomas dan Uber 2020
Perpanjangan dapat menyebabkan harga naik lebih tinggi karena ada penanaman kembali pohon kelapa sawit tua yang lambat, kata Christopher Andre Benas, seorang analis di RHB Sekuritas.
Sejak moratorium, pemerintah telah menemukan sekitar 3 juta hektar perkebunan kelapa sawit beroperasi tanpa izin di kawasan hutan.
