Anies Imbau Warga Download Buku Panduan Banjir, Anggota DPRD DKI Kenneth: Usulannya Nyeleneh!

- 2 November 2021, 01:15 WIB
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth di sela rapat dengar pendapat dengan satuan kerja.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth di sela rapat dengar pendapat dengan satuan kerja. /Dok. Hardiyanto Kenneth

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang mengatakan, banjir di Jakarta tak sekadar surut secara alami melalui gravitasi, tetapi banjir cepat kering karena penyedotan air dilakukan terus menerus.

Menurut pria yang disapa Kent ini, narasi yang diucapkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sangat tidak jelas maknanya dan bisa membuat pusing warga Jakarta.

"Kalau membuat narasi jangan pakai bahasa yang nyelenehlah, jangan buat masyarakat semakin pusing dengan bahasa Anda yang tidak jelas. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana Anda bekerja hingga tidak ada banjir apalagi genangan di Jakarta," ketus Kent dalam keterangannya, Senin 1 Oktober 2021.

Baca Juga: Karyawati Basarnas Tewas Dibacok, Anggota DPRD DKI Kent: Atas Nama Wakil Rakyat Saya Minta Maaf

Kata Kent, bencana banjir merupakan fenomena alam yang cukup menakutkan bagi masyarakat saat ini, disamping wabah Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan merosotnya perekonomian warga Jakarta akibat pandemi ini.

"Banjir ini sudah menjadi momok yang cukup menakutkan bagi masyarakat DKI Jakarta, jadi Pak Anies kalau enggak akurat datanya jangan asal berbicara di media soal cara penanganan banjir. Jangan hanya beretorika semata soal banjir, tetapi harus ada action yang jelas," tutur Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDIP DKI Jakarta.

Lalu, sambung Kent, orang nomor satu di Jakarta itu juga mengaku sudah siapkan skenario atau simulasi untuk menangani masalah banjir di Jakarta yang kerap terjadi saat musim penghujan, yaitu menggunakan pompa-pompa mobile yang tersebar di titik-titik rawan banjir.

Baca Juga: Anies dan Haji Lulung Dinobatkan Jadi Tokoh Adat Betawi

"Kalau cuma mengandalkan pompa mobile, terus kalau kondisi debit air kalinya tinggi, mau di buang ke mana airnya?" timpalnya.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah