Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kerusakan sektor perumahan akibat gempa M4,8 di wilayah Provinsi Bali mencapai 2.303 unit, yang tersebar di dua kabupaten, yaitu Karangasem dan Bangli. Data ini merupakan hasil pemutakhiran pada Kamis 21 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D menjelaskan BNPB memperoleh informasi bahwa rincian dari kerusakan rumah meliputi rumah rusak berat (RB) 597 unit, rusak sedang (RS) 156 dan rusak ringan (RR) 1,550, sedangkan pada kategori mencapai 2.320 unit.
Dari total kerusakan di sektor perumahan, rumah RB di Karangasem 586 unit, RS 43, RR 1.386, sedangkan pengoperasian 1.997. Di wilayah Kabupaten Bangli, rumah RB kembali membuka 11 unit, RS 113, RR 182 dan menyediakan 323.
Baca Juga: Mau Jakarta Bebas Banjir? Hardiyanto Kenneth: Kuncinya Komitmen dan Tinggalkan Cara Lama
"Selain merusak bangunan rumah, gempa mengakibatkan kerusakan bangunan ibadah, fasilitas umum maupun longsor yang menutup ruas jalan," terang Abdul Muhari.
kerusakan tersebut di Kabupaten Karangasem tercatat pelinggih RB 69 unit, RR 90, pura paseh RB 385, candi RB 2 dan RR 1, sedangkan fasilitas pendidikan RB 2, RS 1 dan RR 23. Ruas jalan yang tertutup material longsor terdapat di enam titik.
Kerusakan lain di Kabupaten Bangli antara lain puskesmas RR 1 unit, fasilitas pendidikan RB 3, RS 3 dan RR 14. Sedangkan pada kategori terdampak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli menginformasikan sejumlah bangunan seperti kantor desa, kantor polsek, bumdes, rumah ibadah, dapur dan MCK.
Baca Juga: Waspada Banjir Susulan, 230 Rumah di Kota Malang Terendam
Sejumlah wilayah terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021, pukul 03.18 WIB, BPBD Karangasem menginformasikan tujuh kecamatan yaitu Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, Manggis, Rendang dan Selat. Di wilayah Bangli, hanya satu kecamatan terdampak yaitu Kintamani.
