Yuk Kenali Penyebab Pingsan atau Syncope dan Penangananya

- 11 Oktober 2021, 21:45 WIB
Pingsan saat membuat konten
Pingsan saat membuat konten /Instagram/@fakta.indo /

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Syncope atau pingsan merupakan kejadian yang cukup sering kita temui di kehidupan sehari-hari.

Saat sekolah dulu, sering kita melihat teman-teman kita yang jatuh pingsan saat upacara.

Sebenarnya, apa sih syncope itu? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya?

Baca Juga: Program Prakerja Dilanjutkan pada 2022

Syncope atau pingsan didefinisikan sebagai proses hilangnya kesadaran sementara yang nantinya dapat kembali lagi ke kondisi normal secara spontan.

Hilangnya kesadaran ini juga disertai dengan hilangnya kekuatan otot, sehingga korban akan merasa lemas dan kemudian terjatuh.

Pada dasarnya, syncope disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke otak sehingga akan mengganggu aktivitas reticular activating system di batang otak yang pada keadaan normal membuat manusia terjaga.

Baca Juga: Kenali 12 Ciri-ciri Orang yang Mengalami Sakau Karena Sabu dan Narkoba

Kejadian ini dapat dipicu oleh keadaan-keadaan seperti:

a. Anemia
b. Dehidrasi
c. Suhu yang terlalu panas
d. Hipotensi orthostatic (penurunan tekanan darah sebanyak 20-30mmHg setelah perubahan posisi)
e. Hipoglikemi atau kelaparan
f. Stress berat
g. Olahraga yang terlalu berat
h.Konsumsi obat-obatan.

Baca Juga: Jadi Begini Alur Rehabilitasi Pecandu Narkoba, Ada yang Diisolasi di Ruangan Tertutup

Kejadian syncope biasanya didahului oleh gejala-gejala seperti:

1. Keringat dingin
2. Mual dan ingin muntah
3. Mata berkunang-kunang
4. Dada berdebar-debar
5. Kepala terasa ringan

Apabila kamu menemui orang dalam keadaan seperti ini, maka penanganan yang dapat kamu lakukan untuk mencegah syncope adalah:

Baca Juga: Kemenag : Korban Baiat NII di Garut Direkrut Lewat Pengajian Warga

1. Jauhkan korban dari keramaian
2. Periksa jalan napas, frekuensi napas, dan sirkulasi korban
3. Longgarkan pakaian korban
4. Baringkan korban dalam posisi supinasi
5. Buka jalan napas korban

Namun, apabila kamu menemukan korban dalam kedaaan tidak sadarkan diri dan sudah mengalami syncope, maka penanganan yang dapat dilakukan adalah:

1. Jauhkan korban dari keramaian, pindahkan korban ke tempat yang aman

2. Baringkan korban dalam posisi supinasi

3. Periksa airway, breathing, circulation korban; pastikan denyut nadi dan pernapasan korban masih terdeteksi.

(apabila tidak ada, segera panggil bantuan dan lakukan BLS apabila berkompetensi)

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia : Jaga Diri, Jaga Keluarga, Jaga Masyarakat
4. Buka jalan napas korban
5. Longgarkan pakaian korban
6. Tinggikan kaki korban 15-30cm untuk memperlancar aliran darah ke otak

7. Usap dahi dan wajah korban dengan lap basah
8. Berikan bau-bauan yang merangsang di daerah hidung (minyak kayu putih, parfum, dll)

Apabila korban sudah sadar , berikan air mineral atau cairan isotonic pada korban

Panggil bantuan medis atau ambulans apabila:

1. Korban mengalami pingsan yang berulang
2. Korban memiliki riwayat kelainan jantung
3. Korban tidak sadar dalam waktu 4-5 menit
4. Korban hamil atau berusia lebih dari 40 tahun

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada korban syncope:

Baca Juga: 5 Manfaat Jus Alpukat yang Bisa Hindarkan Tubuh dari Penyakit Berbahaya

1. Meninggikan kepala yang menyebabkan suplai darah di otak berkurang

2. Memindahkan korban ketika dicurigai mengalami cedera spinal

3. Memberikan cairan atau makanan sebelum korban sadar penuh dan resiko tersedak

4. Menampar atau menyiram wajah korban yang tidak terbukti secara empiris dapat menyadarkan korban dan tidak etis

Editor: Togar Harahap

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah