Warga Masih Dibalut Trauma Meski Frekuensi Aftershock Gempabumi M 7,4 Mulai Menurun

- 18 Desember 2021, 08:00 WIB
Seorang ibu dipapah anaknya saat mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa 14 Desember 2021. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada pukul 11.20 Wita di Laut Flores tersebut disusul adanya peringatan dini tsunami dari BMKG sehingga mengakibatkan warga di Kota Maumere berhamburan mengungsi karena trauma dengan tsunami yang pernah terjadi pada tahun 1992.
Seorang ibu dipapah anaknya saat mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul adanya peringatan dini tsunami di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa 14 Desember 2021. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter pada pukul 11.20 Wita di Laut Flores tersebut disusul adanya peringatan dini tsunami dari BMKG sehingga mengakibatkan warga di Kota Maumere berhamburan mengungsi karena trauma dengan tsunami yang pernah terjadi pada tahun 1992. /Antara/Siska

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Gempabumi susulan atau aftershock yang terjadi paska gempabumi magnitudo 7.4 di Flores Timur pada Selasa 14 Desember 2021 lalu hingga hari ini mencapai 663 kali.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan rentetan gempabumi susulan itu menunjukkan tren penurunan.

Ini dilihat dari intensitas maupun frekuensi, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada. Gempabumi susulan merupakan fenomena yang lazim setelah terjadi gempabumi besar.

Baca Juga: Maluku Barat Daya Dihantui Gempa Susulan, Warga 17 Kecamatan Waswas

“Frekuensi dari aktivitas gempabumi susulan itu sudah menurun," terang Daryono.  

Sejak kemarin, sudah 663 kali gempabumi susulan. "Masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir, tapi tetap waspada. Itu merupakan fenomena yang lazim terjadi setelah terjadi gempabumi besar,” jelas Daryono.

Gempabumi yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT itu sebelumnya dirasakan kuat oleh masyarakat di 18 kabupaten di 3 provinsi, meliputi 9 kabupaten di Nusa Tenggara Timur, 3 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan 6 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Gempabumi yang diikuti dengan adanya peringatan dini tsunami dari BMKG itu juga membuat sebagian warga di Kabupaten Kepulauan Selayar trauma.

Baca Juga: Pastikan Alat Deteksi Bencana Bekerja, Prioritaskan Operasi Penyelamatan Warga Terdampak Gempa

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah