UNESCO Tetapkan Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

- 17 Desember 2021, 21:40 WIB
Warga menyaksikan pementasan gamelan di kawasan wisata di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 21 November 2021.
Warga menyaksikan pementasan gamelan di kawasan wisata di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 21 November 2021. /Antara/Didik Suhartono/


PUBLIKTANGGAMUS.COM - Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, Rabu, 15 Desember 2021.

Duta Besar LBBP RI untuk Prancis, Andorra, Monako/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar mengatakan, inskripsi gamelan yang nominasinya diajukan oleh Indonesia sejak tahun 2019, diakui menjadi warisan budaya ke-12 Indonesia oleh UNESCO.

Sebelumnya Indonesia telah memiliki Wayang, Keris, Batik, Pendidikan membatik, Angklung, Tari Saman, Tiga genre tari Bali, Noken, Pinisi, Pencak Silat, dan Pantun.

"Upaya pelestarian gamelan telah ada sejak lama dan dilakukan oleh berbagai pihak. Sejak tahun 2012, Kemendikbudristek membantu penyediaan gamelan ke berbagai sanggar," kata Oemar dalam keterangannya, Jumat, 17 Desember 2021.

Baca Juga: Stok Bapok di Indonesia Timur Aman Jelang Nataru

Pemerintah daerah pun turut aktif mendukung pelestarian gamelan melalui berbagai program seperti fasilitasi penyediaan gamelan, gamelan masuk sekolah, festival gamelan, kompetisi, pawai, pertunjukan dan pelatihan gamelan.

Institut-institut Seni dan sanggar seni pun aktif mengenalkan dan memberi pelatihan gamelan kepada masyarakat. Gamelan adalah alat musik tradisional yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti misalnya di Bali, Madura, dan Lombok.

Istilah gamelan Jawa mengacu secara umum pada gamelan di Jawa Tengah. Alat musik ini diduga sudah ada di Jawa sejak tahun 404 Masehi, dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan Prambanan.

Gamelan tidak hanya dimainkan untuk pertunjukan seni, namun juga dimainkan dalam berbagai kegiatan tradisional dan ritual keagamaan. UNESCO mencatat nilai filosofi gamelan sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta.

"UNESCO juga mengakui bahwa gamelan, yang dimainkan secara orkestra, mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai dan peduli satu sama lain," terangnya.

Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim menyatakan bangga dengan penetapan amelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Sejak dahulu hingga kini, seni gamelan terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Ini Syarat Perjalanan Naik Mobil Pribadi saat Libur Nataru

"Bagi masyarakat, Indonesia, gamelan merupakan identitas dan kebanggaan nasional. Gamelan bahkan telah mewarnai khazanah kesenian musik di Indonesia. Tak hanya itu, musik gamelan pun telah memberi inspirasi dan pengaruh besar terhadap musik dunia," tutur Nadiem.

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x