Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 500 kampus terbaik di dunia terus bertambah. Setidaknya tiga hingga empat perguruan tinggi ditargetkan masuk ke pemeringkatan tersebut setiap tahunnya.
"Indonesia menargetkan 3 atau 4 perguruan tinggi masuk ke dalam 500 besar dunia setiap tahunnya," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Diktiristek, Kemendikbudristek, Aris Junaidi dalam keterangannya, Senin 8 November 2021.
Masuknya kampus di Indonesia ke jajaran 500 kampus terbaik dunia itu menurutnya dapat didukung dengan kerja sama antarperguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Aris melihat banyak peluang kerja sama bilateral bagi 5.600 perguruan tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Tolak Buka Identitas Wasit Pengatur Skor, PWI Sebut Mata Najwa Tidak Langgar Kode Etik Jurnalistik
“Internasionalisasi salah satu prioritas kami. Selain itu, kesempatan belajar yang fleksibel seperti yang dirumuskan dalam ‘Kampus Merdeka’ juga dapat mencakup pertukaran internasional," ujarnya.
Direktur Kebijakan Internasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, Belanda, Gerbert Kunst menggarisbawahi peran strategis diplomasi pengetahuan.
“Kita harus membangun hubungan kuat yang sudah ada. Model triple helix interaksi antara akademisi, industri, dan pemerintah menawarkan arahan untuk kerja sama di masa depan. Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah tentang melibatkan masyarakat," jelasnya.
Gerbert menjelaskan, jika setiap tahun sekitar 2.400 pelajar Indonesia datang ke Belanda. Sebaliknya tidak banyak mahasiswa Belanda yang mengambil kesempatan menempuh pedidikan di Indonesia.
Oleh karena itu Direktur Jenderal Nuffic untuk Internasionalisasi Pendidikan, Titia Bredee menyebut, upaya kerja sama untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di masing-masing negara mesti dilakukan.
“Kita harus berusaha menghilangkan hambatan bagi mahasiswa Belanda untuk belajar di Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga: Kemendikbudristek: Tantangan PJJ Bukan Infrastruktur, Melainkan...
