Deteksi Dini Kondisi Kesehatan, Wakil Ketua DPD RI Minta Harga Tes PCR Diturunkan

- 13 Agustus 2021, 00:55 WIB
Wakil ketua DPD RI, Sultan B Najamudin
Wakil ketua DPD RI, Sultan B Najamudin /Humas

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Dengan masih rendahnya persentase vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, maka dalam mengantisipasi transmisi penularan Covid-19 penting untuk meningkatkan upaya pengujian dan Pelacakan (testing and tracing).

Hal ini diperlukan sebagai tindakan dalam pengendalian virus di Indonesia. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa beberapa waktu terakhir angka kasus terinfeksi hingga menyebabkan kematian meningkat.

Mengenai ini, ada dua alat tes yang lazim digunakan, yaitu tes dengan polyemerase chain reaction (PCR) dan rapid tes antigen.

Hanya saja, perbedaan dari dua metode tersebut adalah tingkat akurasi dari hasil tes yang dilakukan.

Menurut Dosen Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Basti Andriyoko, dr., Sp.PK(K), Jika dibandingkan, akurasi tes PCR tetap lebih baik dibanding tes antigen.

Hal ini yang menjadikan tes PCR menjadi gold standard dalam menentukan apakah seseorang tersebut positif covid-19 maupun negatif. Dimana akurasi PCR bisa sampai 95 persen, sedangkan antigen ini akan ada miss 10–15 persen.

Akan tetapi, dengan tingkat akurasi yang tinggi serta merupakan standar utama dalam mendeteksi keberadaan virus Covid-19 ditubuh manusia, masalahnya adalah harga tes PCR si Indonesia dinilai masih cukup tinggi (800 ribu hingga jutaan), sehingga sulit didapatkan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Melalui keterangan resminya Jumat, 12 Agustus 2021, Wakil ketua DPD RI, Sultan B Najamudin angkat bicara mengenai persoalan ini.

Menurutnya tes PCR adalah alat tes yang seharusnya dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat.

Halaman:

Editor: Armanugi Saputra


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah