Akhirnya Vaksin Merah Putih Dipakai, Menkes: Segera Didaftarkan ke WHO dan Dikirim ke Afrika

9 Februari 2022, 19:38 WIB
Seorang anak memperlihatkan kartu vaksinasi saat peluncuran vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN Banjaran Center, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 16 Desember 2021. /Antara/Prasetia Fauzan

PUBLIK TANGGAMUS – Akhirnya Vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai vaksin booster dan memvaksinasi anak-anak dari 3 tahun sampai usia 6 tahun setelah mendapat izin dari WHO.

Vaksi yang dikembangkan di dalam negeri ini digunakan setelah adanya masukan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan Presiden Jokowi secara tegas menyatakan persetujuannya terhadap rencana donasi vaksin Merah Putih ke beberapa negara.

Baca Juga: Luhut Minta Masyarakat Jangan Hasut Orang Lain Untuk Tidak Vaksin

Cara ini, memperluas cakupan pemanfaatan vaksin Covid-19 di dalam negeri hingga skala global.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, para ilmuwan saat ini sedang menjajaki potensi penggunaan vaksin Merah Putih sebagai vaksin booster dan untuk anak usia 3 sampai 6 tahun.

Saat ini, varian vaksin yang bisa digunakan untuk anak-anak belum banyak, hanya varian Sinovac dan Pfizer.

Baca Juga: Dokter Sebut Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak Sangat Penting, Ini Penjelasannya!

’’Sedangkan varian Pfizer juga sedang dalam uji klinis,” kata Sadikin saat acara kick-off uji klinis vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 9 Februari 2022.

Menkes menyebut vaksin Merah Putih juga akan disuplai ke beberapa negara, termasuk negara-negara Afrika, yang stok vaksin Covid-19 menipis dan terbilan langka.

Penetrasi distribusi vaksin di Afrika lambat, dan beberapa varian vaksin, seperti Moderna dan Pfizer, membutuhkan fasilitas logistik yang rumit.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional Standar WHO, Begini Caranya

’’Karena vaksin harus dikirim dalam suhu beku minus 25 hingga minus 28 derajat celcius,” kata Sadikin dalam konferensi pers, Rabu, 9 Februari 2022.

Terlepas dari rencana yang ada, otoritas perlu mendaftarkan vaksin Merah Putih ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini dilakukan untuk uji klinis dan booster sebelum vaksin dapat digunakan untuk penggunaan umum dan disumbangkan ke negara-negara Afrika, kata menteri.

’’Kami perlu memastikan kualitas vaksin di tingkat global, dan kami juga perlu mendorong publikasi penelitian internasional tentang vaksin kami agar para ilmuwan global dapat mempelajari vaksin kami,’’ jelas Sadikin.***

Editor: Syaiful Amri

Tags

Terkini

Terpopuler