WHO Peringatkan Masyarakat Waspadai Omicron, Jika Lengah Dapat Berbahaya

28 November 2021, 18:03 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/fernandozhiminaicela

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mulai menghimbau masyarakat internasional agar mewaspadai kemunculan Covid-19 varian Omicron.

Dari sekian banyak negara yang ada, WHO memberikan peringatan khusus terhadap negara-negara di Asia Tenggara agar memperketat pengawasan terkait Omicron.

Melansir dari Hindustan Times, pernyataan tersebut dikeluarkan langsung oleh direktur regional WHO di wilayah Asia Tenggara, Dr Poonam Khetrapal Singh.

Baca Juga: Sadis! Wanita Hamil Dibunuh Temannya, Perut Disobek

Dr Poonam memberikan peringatan yang serius karena Covid-19 varian baru ini disebut kebal terhadap vaksin.

Hal itu membuat orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi memiliki peluang untuk tertular.

Oleh karena itu, Dr Poonam meminta untuk setiap negara lebih ketat lagi saat memeriksa warga yang datang dari luar negeri.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang dan Nataru, Ini Kata Polri Aturan Ganjil Genap

Hal itu lantaran varian baru ini memiliki potensi besar untuk masuk ke sebuah negara melalui perjalanan internasional.

"Meskipun ada negara-negara yang kasus covidnya telah menurun, namun tak bisa dipungkiri jika masih ada juga tempat di dunia ini yang lonjakannya tinggi," ucap Dr Poonam.

"Varian baru yang bermunculan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ancaman Covid-19 masih ada," tambahnya.

Baca Juga: Guna Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Botswana, 7 Negara Larang Orang dari Afrika Masuk

Ia pun lantas meminta seluruh negara di dunia agar tidak mengendurkan penjagaan.

Terlebih saat ini WHO telah menjadikan varian Omicron sebagai varian yang meresahkan karena jumlah mutasinya yang dinilai cukup tinggi.

Selain itu, Omicron juga dinilai memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi dari varian-varian sebelumnya.

Baca Juga: Seorang Siswa Korea Utara Dihukum Mati Usai Ketahuan Menonton Film Squid Game

"Semakin besar jumlah penyebaran Covid-19, maka semakin besar pula kemungkinan virus itu bermutasi. Pada saat itu terjadi, pandemi akan bertahan lebih lama," katanya.

Dr Poonam lantas mengingatkan kembali kepada semua orang untuk terus menerapkan protokol kesehatan.***

Editor: Namus Akbar Nasution

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler