Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang meminta Sofyan Djalil mundur dari kursi Menteri ATR-BPN. Karena tidak mempu menyelesaikan konflik tanah di Indonesia secara jernih bahkan meninggalkan persoalan baru.
Junimart Girsang begitu yakin bahwa Presiden Jokowi tidak mengetahui fakta-fakta persoalan yang menguat selama ini. Dari polemik PTSL, Redis dan kasus lainnya di daerah.
Wajar jika banyak yang menyebut, Reforma Agraria jauh dari harapan masyarakat. Padahal Presiden Jokowi berkali-kali mengingatkan bahwa keberadaan tanah harus sesuai pasal 33 UUD 1945.
Harapan Presiden Joko Widodo terkait langkah Sofyan Djalil, terang Junimart Girsang, sudah jauh dari ekspektasi. Belakangan persoalan tanah semakin kompleks di daerah.
Baca Juga: Sofyan Djalil Diminta Mundur, Teuku Taufiqulhadi: Kejar Terus Mafia Tanah sampai Ujung Langit
Ini akibat ketidakmampuan Soyan Djalil dalam membawa Kementerian ATR-BPN lebih baik. ”Maka baiknya, Sofyan Djalil segera mundur dari Kabinet Indonesia Maju,” tergas Junimart Girsang kepada wartawan, Rabu 20 Oktober 2021.
Mundurnya Sofyan Djalil, sambung Jumirat merupakan langkah terbaik. Pasalnya, ini meredam kian parahnya konflik pertanahan khususnya antara masyarakat dengan para pengusaha. Khususnya mafia tanah.
”Program Presiden Joko Widodo dalam bidang pertanahan adalah upaya mensejahterakan masyarakat bukan sebaliknya,” timpal Junimart Girsang.
Baca Juga: Sentul City Ganti Rugi Tanah Rakyat Seharga Rp20 Ribu, Rizal Ramli Sebut Premanisme
