Bersama Bustami, LaNyalla Terus Gemakan Amandemen ke-5 Konstitusi ke Daerah

- 27 September 2021, 23:49 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bersama Senator Asal Lampung Bustami berkesempatan bertemu dengan sejumlah tokoh budayawan di Bandung Jawa Barat, Senin, 27 September 2021.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bersama Senator Asal Lampung Bustami berkesempatan bertemu dengan sejumlah tokoh budayawan di Bandung Jawa Barat, Senin, 27 September 2021. /Syaiful Amri/DPD RI

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti terus menggelorakan amandemen ke-5 ke berbagai daerah. Kali ini berkesempatan bertemu dengan sejumlah tokoh budayawan di Bandung Jawa Barat, Senin, 27 September 2021.

LaNyalla mengaku dalam pertemuan yang digelar di Saung Sate Gaul, Cipatik, Bandung Barat itu, para tokoh budayawan mendukung amandemen ke-5 Undang-Undang Dasar 1945.

LaNyalla yang didampingi Bustami Zainuddin (Lampung) Alexander Fransiscus (Bangka Belitung) dan Andi Muhammad Ihsan (Sulawesi Selatan) mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan budayawan Bandung.

Baca Juga: PKP Usul Garong Uang Rakyat Dihukum Mati, Yussuf Solichien: Jangan Sampai yang Kaya Tambah Kaya

Senator asal Jawa Timur itu juga cukup senang dengan pertemuan ini. "Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada kami. Saya senang hari ini kita dapat memperluas persaudaraan," tutur LaNyalla.

LaNyalla mengaku akan terus bekerja keras memperjuangkan amandemen ke-5 konstitusi. "Kami ingin memperbaiki dari hulunya. Ini bukan soal hasrat politik, tetapi untuk mengembalikan marwah bangsa ini, sekaligus mengoreksi arah perjalanan bangsa ke depan," papar LaNyalla.

Ada dua hal penting yang menjadi agenda utama dari amandemen ke-5 tersebut. Pertama adalah mendorong tokoh-tokoh terbaik bangsa non partai politik dapat dicalonkan sebagai capres-cawapres. Yang kedua adalah ambang batas pencalonan atau Presidential Treshold (PT) nol persen.

Baca Juga: Mahasiswa Demo KPK, Firli Bahuri Dituntut Cabut Pemecatan Novel Baswedan Cs

"Setelah mengalami empat kali amandemen, perjalanan bangsa ini semakin tidak terarah. Cita-cita para pendiri bangsa semakin jauh dari harapan, utamanya tanggung jawab negara dalam menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x