Covid-19 Varian Omicron, Asal-usul dan Arti Namanya

1 Desember 2021, 13:04 WIB
Ilustrasi Omicron, varian baru Covid-19 yang kini jadi perhatian publik internasional /Pixabay/geralt

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Omicron merupakan nama dari Covid-19 varian baru yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Omicron ini merupakan varian Covid-19 B.1.1.529 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Nama omicron diambil dari bahasa Yunani.

Baca Juga: WOW! Ternyata Ini yang Akan Terjadi Jika Tak Ada Gravitasi di Bumi

Omicron sendiri adalah huruf ke-15 yang ada dalam abjad Yunani.

Dalam abjad Yunani, omicron berada di antara xi dan pi.

Sedangkan jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, 'o micron' memiliki makna 'kecil'.

Omicron merupakan lawan dari 'o mega' (omega) yang artinya besar.

Baca Juga: Hari Dongeng Nasional Ingatkan Kita dengan Legenda Pak Raden dan Si Unyil

Kata omicron ini sudah ada sejak zaman Yunani kuno.

Sistem abjad atau alfabet Yunani juga sudah muncul pada tahun 1000 sebelum Masehi.

abjad Yunani ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari huruf-huruf Eropa.

Melansir dari Britannica, abjad Yunani pada akhirnya dirombak dan mengalami penambahan serta pengurangan huruf.

Baca Juga: DPR Kawal Rekrutmen Sejuta Guru Honorer

Tujuan dari perombakan ini untuk membuat kata-kata yang ada lebih efisien.

Pada akhirnya, abjad Yunani memiliki 24 huruf (7 di antaranya adalah huruf vokal).

Nama-nama yang diberikan untuk varian-varian Covid juga banyak bersumber dari huruf-huruf ini.

Contohnya sepert Alpha, Delta, Lambda, dan Omicron.

Baca Juga: Simak! Ini Beda Demam pada Covid-19 dan DBD

Adapun berikut ke-24 huruf dalam abjad Yunani:

1. Alpha
2. Beta
3. Gamma
4. Delta
5. Epsilon
6. Zeta
7. Eta
8. Theta
9. Iota
10. Kappa
11. Lambda
12. Mu
13. Nu
14. Xi
15. Omicron
16. Pi
17. Rho
18. Sigma
19. Tau
20. Upsilon
21. Phi
22. Chi
23. Psi
24. Omega

Baca Juga: Target Serap Anggaran PTN BLU 2021, Maksimal 95 Persen

Itulah makna kata Omicron yang dijadikan nama baru untuk varian Covid-19 B.1.1.529 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.***

 

 

Editor: Namus Akbar Nasution

Sumber: Britannica

Tags

Terkini

Terpopuler