Gus Yahya Sebut Peradaban Indonesia Dibangun dari Maritim, Luhut: NU Bukan Hanya Menjadi Simbol

- 5 Februari 2022, 17:39 WIB
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU setelah menang dengan perolehan 337 suara dari total 548 suara.
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU setelah menang dengan perolehan 337 suara dari total 548 suara. /Dok PWNU Jawa Timur

PUBLIK TANGGAMUS - Peradaban besar bangsa Indonesia dibangun dari peradaban maritim.

Karakter peradaban maritim menjadi modal kekuatan dalam menyongsong peradaban Indonesia.

''Bahkan karakter masyarakat maritim memiliki filosofi yang kuat yang bisa dijadikan landasan membangun peradaban bangsa,'' tegas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 5 Februari 2022.

Ini jiuga selarasa dengan dipilihnya Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai lokasi perayaan hari lahir NU.

''Karena untuk memperjuangkan masa depan harus tahu siapa diri kita, apa watak kita, apa karakter kita,'' kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

 

Dia menjelaskan ada tiga ciri khas masyarakat maritim yakni senantiasa berbaik sangka kepada Tuhan, berbaik sangka kepada manusia dan berbaik sangka dan mengakrabi alam.

''Kita akan membuat kata menjadi kerja dan kerja yang bisa diukur,'' kata Gus Yahya.

Kerja yang dimaksud Gus Yahya adalah PBNU akan memulai di NTT dengan merangkul nelayan dan memberikan bantuan bagi nelayan.

Tak hanya di NTT pemberdayaan kampung nelayan juga telah dilakukan penandatangan MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

x