Waspada, La Nina Tahun Ini Picu Bencana Hidrometeorologi

- 20 Oktober 2021, 21:30 WIB
Gelombang laut Selat Sunda di Pelabuhan Merak, Selasa, 12 Januari 2021. BMKG merilis peringatan dini dan masyarakat diminta waspada dampak fenomena La Nina di Selat Sunda bagian Selatan hingga perairan Banten Selatan, Binuangeun Kabupaten Lebak.
Gelombang laut Selat Sunda di Pelabuhan Merak, Selasa, 12 Januari 2021. BMKG merilis peringatan dini dan masyarakat diminta waspada dampak fenomena La Nina di Selat Sunda bagian Selatan hingga perairan Banten Selatan, Binuangeun Kabupaten Lebak. /Sigit Angki Nugraha/

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Peringatan Dini untuk WASPADA datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Baca Juga: Ini Perbedaan Suap dan Gratifikasi Menurut Pakar Hukum UGM Eddy O.S. Hiariej

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

”Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan,” jelasnya.

Baca Juga: Kemenperin : Expo 2020 Dubai Jadi Branding Industri 4.0 di Mata Dunia

Dengan begitu, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

”Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi,” jelasnya.

Baca Juga: Sindikat Penyelundup Sisik Trenggiling di Kalbar Diciduk, 14 Kg Barang Bukti Disita

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini