Adaptasi pada Kebiasaan Baru dan Proaktif Masyarakat, Upaya Mengurangi Risiko Kematian Akibat Varian Baru

- 5 Agustus 2021, 14:14 WIB
Vaksinasi
Vaksinasi /

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Pemerintah terus berupaya memantau perkembangan varian virus COVID-19, agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran. Termasuk di dalamnya varian Delta yang menjadi perhatian banyak negara saat ini.
Varian Delta dikenal memiliki masa inkubasi lebih pendek dan karakter yang cepat menempel pada sel tubuh manusia.

“Dengan perilaku baik dan sehat dari masyarakat didukung vaksinasi dan pengaktifan 3T dari pemerintah, semoga penularan virus ini dapat dikendalikan. ” tegas Koesmedi, Kasubbid Tracing Satgas Covid-19.

Sementara pada kesempatan yang sama, Dr Ede Surya Darmawan, SKM. MDM menyebutkan, bahwa penelitian menunjukkan varian Delta dapat menular hanya dengan satu menit interaksi tanpa masker, sehingga harus diwaspadai.

Percepatan vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan dan mengurangi risiko sakit berat juga kematian, terus dilaksanakan.

Dr Martina Yulianti SpPD, FINASIM - M.Kes ( MARS ) Plt Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara dari Kalimantan Timur menjelaskan, bahwa cakupan pemberian vaksin di daerah masih rendah, terutama karena kendala pasokan vaksin.

“Rumah sakit atau pengobatan adalah benteng terakhir, menjadi hilirnya. Yang tak kalah penting adalah pencegahan di bagian hulu. Sesuai amanat pemerintah, kami juga telah melaksanakan kegiatan untuk memutus mata rantai penularan,” ungkap Martina.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran, pemerintah menguatkan testing dan tracing melalui Satgas COVID-19, TNI Polri, juga aparat pemerintah di masing-masing daerah yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Masyarakat didorong untuk sukarela melakukan testing dan bila hasilnya positif segera melaporkan kontak eratnya agar dapat ditelusuri.

Penguatan kualitas isolasi mandiri di masyarakat juga masih diperlukan. Ede menegaskan, hanya tenaga kesehatan yang dapat memutuskan apakah pasien dapat melakukan isolasi mandiri atau perlu dirujuk ke isoter dan rumah sakit.

Halaman:

Editor: Radi Iswan

Sumber: Situs Resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik In


Tags

Terkait

Terkini

x