164 Orang Tewas Usai Militer Kazakhstan Operasi Besar-besaran Kontraterorisme

- 9 Januari 2022, 22:53 WIB
Pasukan terlihat di alun-alun utama tempat ratusan orang memprotes pemerintah setelah keputusan pihak berwenang untuk menaikkan batas harga bahan bakar gas cair, di Almaty, Kazakhstan, Kamis 6 Januari 2022.
Pasukan terlihat di alun-alun utama tempat ratusan orang memprotes pemerintah setelah keputusan pihak berwenang untuk menaikkan batas harga bahan bakar gas cair, di Almaty, Kazakhstan, Kamis 6 Januari 2022. /Reuters/Mariya Gordeyev


PUBLIKTANGGAMUS.COM - Kekerasan masih berlangsung di Kazakhstan dan tercatat 164 orang dikabarkan tewas dalam perisiwa selama sepekan ini.

Dikutip PublikTanggamus.com dari kantor berita Rusia, Sputnik, peristiwa ini bermula dari penentangan massa terhadap kenaikan harga bahan bakar, kemudian berkembang menjadi demonstrasi menentang pemerintah.

Pejabat Militer setempat menyebut langkah meredam aksi demonstran ini merupakan bentuk operasi besar-besaran kontraterorisme. Hal ini pun telah disampaikan ke Presiden Presiden Kassym-Jomart Tokayev.

Baca Juga: Demi Hormati Korban Kerusuhan, Kazakhstan Jadikan 10 Januari 2022 Sebagai Hari Berkabung Nasional

Pengendalian di seluruh kota dilakukan untuk mengamankan negara dari ancaman selama 30 tahun merdeka.

Selain 164 orang dikabarkan tewas, ribuan orang di berbagai kota pun ditangkap dengan beragam tudingan salah satunya upaya penggulingan terhadap pemerintahan yang sah.

Langkah militer Kazakhstan ini pun selaras dengan penegasan Tokayev yang memeritahkan tembak mati dalam penanganan kerusuhan, yang ia katakan disebabkan oleh para bandit dan teroris.

Baca Juga: Penjarahan di Kazakhstan Kian Meluas, Warga Kota Diusik Tembakan Peringatan

Di luar konteks meninggalnya 164 orang dalam peristiwa di Kazakhstan, Rusia menyatakan kemarahan atas komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bahwa Kazakhstan mungkin sulit menyingkirkan pasukan Rusia.

Pada Jumat 7 Januari 2022, Blinken menyinggung respons Rusia yang mengirim pasukan ke Kazakhstan, setelah negara Asia Tengah itu dilanda kerusuhan selama berhari-hari.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah