Banjir Malaysia Mulai Susut, Ratusan Ton Limbah Menumpuk

- 6 Januari 2022, 09:16 WIB
Relawan dari berbagai kelompok membantu membersihkan area dan rumah akibat banjir di Jalan Mutiara, Selangor, pada 25 Desember 2021.
Relawan dari berbagai kelompok membantu membersihkan area dan rumah akibat banjir di Jalan Mutiara, Selangor, pada 25 Desember 2021. /THE STAR

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Banjir di Semenanjung Malaysia mulai mereda, warga tinggal disibukan dengan membersihkan sampah dan ratusan ton limbah.

Berdasarkan laporan, limbah pasca banjir meningkat tiga kali lipat menjadi 1.500 ton setiap hari, dari biasanya 500 ton.

Selangor adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir pertengahan Desember hingga awal Januari 2022.

Baca Juga: 5.362 Warga Johor Enggan Pulang, 50 Dinyatakan Tewas Usai Banjir Menghantam Malaysia

Penjual truk makanan Rahman Sarif dan sejarahnya selama lebih dari seminggu membersihkan rumah yang dekat dengan Sungai Buloh, Selangor.

”Kami terjaga lebih dari 24 jam pada hari pertama terjaga. Ini sangat melelahkan," kata Rahman seperti dikutip PublikTanggamus.com dari The Straits Times , Kamis 6 Januari 2022.

Rahman mengatakan dia harus membuang hampir semua barang elektronik, seperti mesin cuci, televisi, dan laptop.

Baca Juga: Larangan Penggunaan Plastik Berlaku Hari Ini, Terancam PHK Massal Buruh di Prancis Layangkan Gugatan

”Kalau kerugian ya mencapai ratusan juta, sekarang kami pun tinggal membuah limbah dan sampah yang ratusan ton menumpuk” terang pria berusia 44 itu.

Sebanyak 12.460 orang masih berada di pusat-pusat bantuan turun dari 60.000 pada 20 Desember. Total 54 orang tewas sementara dua lainnya masih hilang.

Hujan deras yang melanda Malaysia selama periode Tahun Baru juga menyebabkan banjir di tujuh negara bagian pada Minggu tepatnya sejak 2 Januari.

Baca Juga: Dicurigai Nuklir, Korea Utara Lepaskan Rudal Balistik Pancing Jepan dan Korea Selatan Marah

Penduduk yang tinggal di daerah pesisir, terutama di pantai barat Semenanjung Malaysia, disarankan untuk waspada terhadap fenomena air pasang.

”Kami hampir selesai membersihkan tapi yang kami khawatirkan sekarang adalah transportasi,” kata Rahman.

Sementara itu, pihak berwenang juga telah memperingatkan masyarakat untuk tidak mengubah situasi banjir menjadi festival.

Ini terjadi setelah beberapa video TikTok tentang orang-orang yang berenang di air banjir beredar di media sosial.

”Beberapa orang mengubahnya menjadi pesta tanpa rasa takut dengan membuat video TikTok di media sosial. Ini sangat berisiko,” kata Kepala Zona 4 Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Johor, Rasidi Md Yunos.

”Ini termasuk tidak memakai alat pelindung diri dan jaket pengaman, serta membiarkan anak-anak mereka bermain di air. Hal seperti ini tidak boleh terjadi,” tambahnya.

Departemen Meteorologi setempat mengumumkan berakhirnya peringatan hujan lebat yang berkelanjutan.

Cuaca baik diperkirakan akan terjadi di negara bagian Terengganu, Pahang, Negeri Sembilan, Melaka dan Johor.

Meski demikian kewaspadaan tetap ditingkatkan pascabanjir waspada lima wilayah di Sabah.***

 

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini