PUBLIKTANGGAMUS.COM - Pasca Taliban resmi kembali berkuasa di Afghanistan, Kementerian urusan Perempuan ditutup dan diganti dengan lembaga penegak aturan syariat Islam di kalangan masyarakat.
Palang dengan tulisan "Kementerian Perempuan" dicopot sejumlah pekerja pada Jumat (17/9) dan diganti dengan "Kementerian Doa, Bimbingan, dan Promosi Pencegahan Perilaku Buruk".
Lembaga tersebut terkenal kerap menegakkan doktrin agama yang ketat saat rezim Taliban berkuasa era 1996-2001 lalu.
Baca Juga: Artis TikTok Tabrak Ibu Anak Hingga Tewas, Penggemar Sebut Pelaku Terlalu Imut Untuk di Penjara
Para pekerja juga mengusir pegawai kementerian perempuan dari gedung tersebut hingga menimbulkan aksi protes.
Karyawan wanita mengatakan, mereka telah mencoba datang untuk bekerja seperti biasa selama beberapa minggu terakhir sejak Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan.
Namun, melalui video yang diambil di depan gedung kementerian itu, para pegawai perempuan di kementerian itu mengaku dilarang bekerja hingga diperintahkan pulang ke rumah.
Salah satu karyawan wanita berkata gedung kementerian akhirnya dikunci pada Kamis (16/9).
"Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya. Ketika kementerian (perempuan) saja sudah tidak ada, apa yang harus dilakukan perempuan Afghanistan?" ucap wanita tersebut kepada Reuters.