Mesir Digegerkan dengan Penemuan Fosil Paus Berkaki Empat

- 26 Agustus 2021, 15:22 WIB
Arsip - Ilustrasi paus Peregocetus berkaki empat yang hidup sekitar 43 juta tahun lalu.
Arsip - Ilustrasi paus Peregocetus berkaki empat yang hidup sekitar 43 juta tahun lalu. /Publiktanggamus.com/ANTARA/Alberto Gennari/Handout via Reuters

PUBLIKTANGGAMUS.COM – Mesir hari ini, Kamis 26 Agustus 2021 digegerkan dengan hasil temuan para ilmuan yang mengejutkan. Yakni fosil spesies paus amfibi berkaki empat.

Paus jenis baru yang ditemukan itu diberi nama Phiomicetus Anubis. 

Sementara lokasi penemuan Genus Paus atau Phiomicetus itu berada di Oasis Faiyum di Gurun Barat Mesir.

Lokasi yang diberi nama Oasis Fayum oleh para Ilmuan itu sebagai bentuk penghormatan bagi tempat ditemukannya fosil amfibi berusia 43 juta tahun tersebut.

Lalu mengapa apa alasan diberi nama Anubis? Alasan para ilmuan mengacu pada Dewa Anubis.

Dewa Anubis merupakan dewa Mesir kuno berkepala anjing. Ini terkait dengan kegiatan mumifikasi dan kehidupan setelah kematian.

Tentu saja dengan penemuan baru spesies paus amfibi berkaki empat yang sebelumnya tidak diketahui ini membantu para ilmuwan untuk mendalami transisi paus dari darat ke laut.

Termasuk perubahan yang terjadi pada dimensi tubuh serta struktur yang ada. Muncul kemungkinan spesies sejenis dengan ukuran berbeda ada di negara-negara lain.

Untuk diketahui Paus ini masuk dalam kelompok Protocetidae, yang telah punah punah. Ditengarai populasinya musnah lantara gagal bertahan di masa transisi dari darat ke laut. Ini juga dipengaruhi perubahan cuasa yang ekstem dan peristiwa-peristiwa alam yang terjadi.

Dari keterangan tim ilmuan fosil paus berkaki empat itu digali dari bebatuan Eosen.

Batu tersebut berada di Oasis Faiyum di Gurun Barat Mesir, daerah yang dulunya tertutup oleh laut dan telah memberikan banyak penemuan yang menunjukkan evolusi paus.

Kemudian, fosil paus tersebut dipelajari di Pusat Paleontologi Vertebrata Universitas Mansoura (MUVP).

Paus jenis baru yang ditemukan itu diberi nama Phiomicetus anubis dan diperkirakan memiliki panjang tubuh sekitar tiga meter dan massa tubuh sekitar 600 kilogram sehingga paus itu kemungkinan merupakan predator paling atas, kata para peneliti.

Kerangka sebagian dari paus itu mengungkapkan bahwa paus berkaki empat tersebut adalah paus protocetid paling primitif yang diketahui dari Afrika.

Phiomicetus anubis adalah spesies paus baru yang penting, dan penemuan penting untuk paleontologi Mesir dan Afrika," kata Abdullah Gohar dari MUVP seperti dikutip Publiktanggamus.com dari Antara.

Gohar merupakan penulis utama makalah tentang penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Terlepas dari penemuan fosil baru-baru ini, gambaran besar evolusi paus awal di Afrika sebagian besar tetap menjadi misteri, kata para peneliti.

Pekerjaan di wilayah tersebut berpotensi mengungkap detail baru tentang transisi evolusioner dari paus amfibi ke paus akuatik sepenuhnya.

Mohamed Sameh dari Badan Urusan Lingkungan Mesir menambahkan, ditemukannya fosil tersebut berada di bebatuan yang menutupi sekitar 12 juta tahun.

”Berkisar dari paus seperti buaya semiakuatik hingga paus air raksasa,” ungkapnya.

Sementara menurut pendiri MUVP Hesham Sellam, penemuan paus baru itu telah menimbulkan pertanyaan baru tentang ekosistem purba.

Ekosistem yang mengarahkan pada penelitian ke pertanyaan-pertanyaan, seperti asal-usul dan kehidupan paus-paus purba di Mesir.***

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini