Jet Tempur Milik AS yang Membawa Teknologi Rahasia Jatuh di Laut Cina

29 Januari 2022, 04:17 WIB
Ilustrasi Jet Tempur AS hadir di Taiwan /pixabay/ Robert Waghorn

PUBLUK TANGGAMUS - Jet tempur F-35C milik Amerika Serikat jatuh ke dasar Laut Cina Selatan usai lepas landas dari kapal induk USS Carl Vinson.

Ini adalah ketiga kalinya F-35 jatuh ke laut dan harus diselamatkan. Pada November 2021, sebuah pesawat tempur asal Inggris, F-35B juta terjatuh.

Pesawat tersebut lepas landas pendek dan pendaratan vertikal. Jatuh karena kehilangan daya lepas landas dari kapal induk HMS Queen Elizabeth di Mediterania.

Baca Juga: Deare Edy Mulyadi, Datanglah Mabes Polri Sudah Menanti!

Pilot terlontar dan pesawat itu ditemukan dari dasar laut beberapa minggu kemudian.

Selanjutnya pada April 2019, sebuah F-35A yang berasal Jepang, versi lepas landas dan mendarat konvensional, jatuh dengan kecepatan lebih dari 1.000 km/jam ke Pasifik.

Kecelakaan menyebabkan pilot pesawat tempur itu tewas dan hanya puing-puing yang bisa ditemukan.

Baca Juga: Kasus Omicron Terus Naik, Begini Cara Mencegahnya versi Menkes

Untuk diketahui Jet tempur F-35C jatuh pada Senin, 24 Januari 20221. Upaya penyelamatan hingga Sabtu, 29 Januari 2022 masih terus dilakukan. Sayang AS masih menutupi infomasi terbaru.

Fatalnya, Jet yang nyungslep ke laut Cina Selatan itu membawa teknologi rahasia. Jika Pemerintah Cina tahu, jelas saja ini menjadi masalah panjang.

Enam pelaut terluka dan pilot, yang terlempar dari pesawat sebelum jatuh ke laut.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional Standar WHO, Begini Caranya

Pesawat tempur Amerika yang paling canggih tersebut, bernilai lebih dari 100 juta dolar AS.

Kendaraan ini dikemas dengan teknologi yang sangat rahasia.

Jika ditemukan akan mewakili keuntungan intelijen bagi Cina, yang mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan sebagai bagian wilayah negara.

Patroli rutin yang dilakukan AS untuk menantang klaim teritorial Cina dan membela kebebasan navigasi internasional.

F-35C adalah versi pesawat yang dirancang khusus untuk beroperasi dari kapal induk.

Pakar maritim mengatakan dibutuhkan kapal penyelamat AS yang dikerahkan selama lebih dari 10 hari untuk mencapai lokasi kecelakaan.

”Hal ini berpotensi memberi kapal selam China kesempatan untuk menemukannya terlebih dahulu,” kata Juru bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengatakan pemerintah negaranya tidak memiliki ambisi untuk menemukan pesawat yang jatuh.

Ia mencatat bahwa bukan pertama kalinya AS mengalami kecelakaan di Laut China Selatan. “Kami tidak tertarik dengan pesawat mereka,” terang pihak pertahanan Cina.***

Editor: Syaiful Amri

Tags

Terkini

Terpopuler