Lalai Prokes dan Timbulkan Penularan Massal Covid-19 Varian Delta, 20 Pejabat China Dicopot

6 Agustus 2021, 04:32 WIB
Suasana pasar di salah satu sudut kota di China saat masa pandemi Covid-19. /Pixabay/Free-Photos

 

PUBLIKTANGGAMUS.COM – Pemerintah China memang tegas dalam hal disiplin. Bahkan siapa pun warganya yang nekat melanggar aturan bakal mendapatkan sanksi yang berat.

Lalu bagaimana dengan pejabat setempat yang melanggar. Jawabannya sama, taka da ampun. Sanksi tetap berlaku bagi mereka yang lalai hingga menimbulkan dampak pada orang lain.

Gambaran ini dapat kita lihat dari kejadian pemecatan terhadap 20 orang pejabat China. Menariknya, mereka dinilai lalai karena tidak mentaati aturan protokol kesehatan yang berlaku di negeri yang terkenal dengan tirai bambu itu.   

Baca Juga: Sempat Tandem Dengan Anak Didiknya, Inilah Catatan Singkat Perjalanan Valentino Rossi

Lalu bagaimana proses pencopotan 20 pejabat itu dari kursinya? Jumat 6 Agustus 2021 Pemerintah Kota Zhangjiaje, Provinsi Hunan bersiap melakukan seleksi terhadap pejabat pengganti.  

Seperti dikutip Publiktanggamus.com dari Antara, 20 orang tersebut yang dilengserkan akibat kelalaiannya sehingga menyebabkan terjadinya penularan COVID-19 varian Delta secara massal.

Mereka dianggap paling bertanggung jawab terhadap pertunjukan seni di kota wisata yang pernah menjadi lokasi syuting film Avatar yang memicu penyebaran wabah tersebut ke delapan provinsi lainnya di China.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Lionel Messi Resmi Tinggalkan Barcelona

Media setempat, Kamis, menyebutkan di antara yang dikenai sanksi pemecatan itu adalah pejabat level distrik, staf manajemen rumah sakit, dan personel yang terkait dengan pertunjukan seni di gedung teater Charming Xiangxi yang dipadati 2.000 penonton pada 22 Juli lalu.

Ada enam pejabat publik di Distrik Yongding, Kota Zhangjiajie, termasuk Kepala Bidang Kesehatan Xu Xionghui yang didongkel dari posisinya, sebagaimana laporan CCTV.

Xu dianggap tidak berkompeten dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dan lemah dalam mengontrol pasien yang terinfeksi, demikian pernyataan otoritas setempat.

Baca Juga: Desak RUU Narkotika Disahkan, Kebijakan Asimilasi Diklaim Turunkan Angka Overcrowded

Di Distrik Yongding hingga Selasa 3 Agustus 2021 terdapat 15 kasus positif COVID-19 varian Delta.

Direktur Departemen Kegawatdaruratan Rumah Sakit Daerah Zhangjiajie, Deng Huabin, yang bertanggung jawab atas tes PCR juga dicopot dari jabatannya lemahnya manajemen hingga menyebabkan kerumunan dan kekacauan di rumah sakit saat tes berlangsung.

Menurut otoritas setempat, kerumunan itu sangat berisiko terjadinya infeksi silang di rumah sakit.

Baca Juga: Geger Beras Bansos Berkutu, LaNyalla: Cek Kualitas Sebelum Didistribusikan!

Saat ini, baik warga Zhangjiajie maupun wisatawan yang mengisi liburan musim panas, dilarang meninggalkan kota itu.

Sementara itu, seorang pengiring pasien COVID-19 di Rumah Sakit Daerah Zhangjiajie ditangkap polisi.

Biro Keamanan Publik Kota Zhangjiajie mengumumkan bahwa seorang bermarga Ruan melanggar peraturan antipandemi dan undang-undang pencegahan penyakit menular karena menyembunyikan hasil tes positif COVID-19.

Baca Juga: Jelang Hadapi Juventus, Messi Lega Pegang Kontrak Baru dari Barcelona

Selama 16-30 Juli, dia juga berulang kali mengunjungi kedai kopi di dekat rumah sakit.

Seperti diberitakan seorang perempuan tua asal Nanjing, Provinsi Jiangsu, juga ditangkap polisi karena dianggap memicu terjadinya penularan wabah COVID-19 secara massal di Kota Yangzhou.

Perempuan bermarga Mao melakukan perjalanan sejauh 100 kilometer dari Nanjing ke rumah adiknya di Yangzhou dalam masa larangan bepergian. Sebanyak 94 warga Yangzhou, termasuk adik Mao, turut terinfeksi COVID-19 varian Delta klaster Nanjing. ***

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler