PUBLIKTANGGAMUS.COM - Praktik politik yang dapat memecah belah jelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung harus diwaspadai.
Bahkan, provokasi yang mengarah pada perpecahan dan pertikaian di internal lembaga NU pada saat gelaran Muktamar di Lampung harus dinetralisir oleh kelompok pendukung.
Pasalnya, benih-benih itu mulai terlihat dari demonstrasi sekelompok orang di kantor PBNU sebelumnya memprotes surat yang dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar.
Baca Juga: Muktamar NU Ke-34 Digelar 17 Desember di Lampung, 27 PWNU Dukung Keputusan KH Miftachul Akhyar
Kelompok tersbeut meminta agar Muktamar PBNU dipercepat menjadi 17 Desember 2021, aksi itu dinilai punya kepentingan tertentu.
"Waspada terhadap politik pecah belah bambu yang dijalankan oleh oknum tertentu untuk memecah belah NU menjelang Muktamar Ke-34," kata Ketua GP Ansor Aceh Azwar A Gani, dikutip PublikTanggamus.com dari Antara, Selasa 30 November 2021.
Untuk mengantisipasi hal ini, PW Gerakan Pemuda Ansor Aceh memberikan instruksi kepada seluruh kader Ansor dan Banser di Aceh untuk selalu waspada terhadap praktik politik yang kemungkinan terjadi jelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung.
Baca Juga: Muktamar NU Ke-34 di Lampung Gagal atau Dimajukan, Ini Penjelasannya
”Aksi demonstrasi tersebut adalah pintu masuk kelompok kepentingan untuk melawan otoritas tertinggi di NU yang diisi oleh ulama sesepuh. Kami mengutuk kejadian tersebut," imbuhnya.