Renungan Malam : Kesederhanaan menjauhkan Kita dari Sifat Sombong

- 3 Oktober 2021, 21:59 WIB
Doa khatam Al Quran dan Keutamaannya.
Doa khatam Al Quran dan Keutamaannya. /unsplash.com/Mishary Alafasy

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Tema kita hari adalah kesederhanaan menjauhkan dari sifat Sombong.  Salah satu penyebab maraknya korupsi di negeri kita ini adalah kegemaran sebagian orang terhadap kemewahan dan menggejalanya pola hidup konsumtif.

Peluang untuk tampil lebih konsumtif sangatlah terbuka di sekitar kita. Peran media-media informasi baik elektronik maupun cetak, seperti tayangan televisi sering menjadikan standar hidup melampaui kemampuan finansial yang kita miliki.

Baca Juga: Kamu Malas Berolahraga? Coba Deh 2 Tips Dari Publik Tanggamus Ini

Iklan-iklan tidak semuanya menyajikan keinginan akan kebutuhan primer, tapi lebih sering menyajikan kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersier yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dipenuhi. Kita tidak dilarang untuk memiliki barang-barang mewah yang sebenarnya kurang kita butuhkan, asal bukan untuk tujuan kemewahan.

Tampaknya, pola hidup sederhana harus dibudayakan kembali di masyarakat. Tak terkecuali di keluarga kita. Kalau orang tua memberikan contoh pada anak-anaknya tentang kesederhanaan, maka anak akan terjaga dari merasa dirinya lebih dari orang lain, tidak senang dengan kemewahan, dan mampu mengendalikan diri dari hidup bermewah-mewah.

Baca Juga: Berikut 5 Tips Mencegah Stunting Calon Buah Hati

Sederhana adalah suatu keindahan. Mengapa? Karena seseorang yang sederhana akan mudah melepaskan diri dari kesombongan dan lebih mudah merasakan penderitaan orang lain. Jadi, bagi orang yang merasa penampilannya kurang indah, perindahlah dengan kesederhanaan. Sederhana adalah buah dari kekuatan mengendalikan keinginan.

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوٓا۟ أَهْوَآءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا۟ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّوا۟ كَثِيرًا وَضَلُّوا۟ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. (Qs Al Ma’dah :77)

Halaman:

Editor: Togar Harahap

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini