BNPB Bedah Hasil Pemantauan Udara Kondisi DAS Kapuas dan Melawi, Hasilnya Mengejutkan

- 16 November 2021, 20:14 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan udara kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Melawi yang melintasi wilayah provinsi Kalimantan Barat, sejak Selasa 9 November 2021.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan udara kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Melawi yang melintasi wilayah provinsi Kalimantan Barat, sejak Selasa 9 November 2021. /BNPB

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemantauan udara kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Melawi yang melintasi wilayah provinsi Kalimantan Barat, sejak Selasa 9-16 November 2021.

Dari pemantauan udara tersebut, tim menemukan adanya kerusakan lingkungan maupun bentang alam yang masif di beberapa titik tak jauh dari bantaran sungai.

Kerusakan bentang alam tersebut diduga menjadi faktor yang membuat berkurangnya daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Hingga kemudian memicu banjir besar di beberapa lokasi seperti Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat, sejak satu bulan terakhir.

Baca Juga: Material Lumpur dan Sampah Banjir Timbun 518 Rumah Akibat Banjir di Dompu

Baca Juga: Pemprov Lampung Mulai Petakan Daerah Rawan Bencana di Musim Hujan, Warga Harus Waspada

Presiden Joko Widodo mengatakan, kerusakan daerah tangkapan air di sepanjang kawasan aliran sungai telah terjadi cukup lama.

Akibatnya, fungsi daerah resapan air menjadi berkurang signifikan sehingga ketika hujan turun, debit sungai meningkat dan meluap hingga membanjiri empat Kabupaten di Kalimantan Barat

Di samping itu, Presiden juga mengatakan bahwa segala aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan dan bentang alam yang ada di daerah itu harus dihentikan. Sebab, Presiden meyakini bahwa masalah utama penyebab bencana banjir di Kalimantan Barat bermula dari situ.

Halaman:

Editor: Syaiful Amri


Tags

Terkait

Terkini