BRIN: Selatan Pulau Jawa Lebih Berpotensi Tsunami

- 7 Oktober 2021, 18:33 WIB
Ilustrasi sebaran Covid-19, khususunya di Luar Pulau JAwa yang masih terdapat 23 kabupaten dan kota menerapkan PPKM Level 4.
Ilustrasi sebaran Covid-19, khususunya di Luar Pulau JAwa yang masih terdapat 23 kabupaten dan kota menerapkan PPKM Level 4. /Tangkapan layar covid19.go.id

PUBLIKTANGGAMUS.COM - Peneliti Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Adrin Tohari mengungkapkan, bahwa titik gempa di selatan Indonesia seperti bagian selatan Pulau Jawa lebih berpotensi tsunami ketimbang di bagian utara RI.

Menurutnya, sumber gempa Bumi paling besar di Indonesia berada di bagian barat Pulau Sumatra, selatan Pulau Jawa dan di daerah tumbukan lempeng di Indonesia bagian timur.

"Kalau kita perhatikan di barat Pulau Sumatera dan di selatan Pulau Jawa itu cenderung mempunyai kedalaman hiposenter yang sangat dangkal yaitu antara 0 sampai dengan 100 dan ini yang cenderung akan menghasilkan ancaman susulan berupa tsunami," kata Adrin, Kamis 7 Oktober 2021.

Baca Juga: MotoGP Indonesia Diprediksi Digelar 20 Maret 2022

Sedangkan untuk sumber gempa yang ada di utara Pulau Jawa maupun Pulau Nusa Tenggara, kata Adrian, mempunyai kedalaman hiposentrum yang sangat dalam.

Adrin menjelaskan, bahwa rentetan kejadian gempa besar pernah terjadi di Indonesia. Pada tahun 2004 yang menyebabkan tsunami itu magnitude nya 9,2, dan juga ada gempa besar juga yang skalanya 8,5 itu gempa interplate, berada ratusan kilometer dari sebelah barat Pulau Sumatera terjadi tahun 2012.

"Kami memantau pergerakan lempeng kerak bumi untuk mengenali bagaimana karakteristik dari gerakan lempeng dari sebelah barat Pulau Sumatera yakni di zona subduksi itu yang bisa menghasilkan gempa di sekitar Pulau tersebut," terangnya.

Adrian menambahkan, dengan menggunakan teknologi continuous GPS, nantinya tim peneliti bekerja sama denganiOS sehingga terekam segala pergerakan lempeng yang ada di zona subduksi tersebut.

"Kemudian bisa di pahami bahwa pergerakan lempeng di zona subduksi itu kurang lebih antara 50 milimeter per tahun sedangkan di daerah Sumatra nya sendiri antara 10 sampai dengan 15 milimeter per tahun," tutupnya.

Halaman:

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: BRIN


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah