Penanganan Covid-19 di Sembilan Provinsi Ini Dinilai Kurang Baik

- 19 Agustus 2021, 19:00 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito. /Jurnal Soreang/Pikiran Rakyat


PUBLIKTANGGAMUS.COM - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di luar Jawa-Bali untuk lebih meningkatkan penangulangan pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing.

Namun, jika hal tersebut tetap tidak diindahkan, pihaknya mengancam bakal memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di luar Pulau Jawa-Bali.

Menurutnya, indikator penilaian penanganan Covid-19 daerah dinilai dari aspek penambahan kasus, kesembuhan, dan kematian covid-19 mingguan.

Baca Juga: Hari Ini 1.492 Orang Wafat, di Bandarlampung Tarif Tes PCR Dibandrol Rp525 Ribu

Kemudian kasus aktif, tingkat keterisian atau BOR RS rujukan covid-19, dan pembentukan posko level terkecil di masing-masing daerah.

"Apabila tidak ada perbaikan pada indikator-indikator yang disebutkan, maka tidak menutup kemungkinan tidak akan terjadi pelonggaran PPKM di daerah tersebut, bahkan peningkatan pengetatan PPKM apabila dinilai perlu," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis 19 Agustus 2021.

Wiku menyebut, sedikitnya ada sembilan provinsi yang mengalami progres kurang baik. Sementara 25 provinsi lainnya mengalami penurunan kasus mingguan.

Sembilan provinsi itu didominasi daerah di luar Jawa-Bali kecuali Jawa Tengah dan Bali. Tujuh di antaranya adalah Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Jambi.

Baca Juga: Cucu Proklamator Singgung Kebinekaan: Negara Ini Berdiri Bukan untuk Satu Golongan

"Saya berharap para pemerintah daerah dari 9 provinsi tersebut lekas melakukan evaluasi dan perbaikan dengan melihat data di lapangan yang riil," pungkasnya.

Editor: Ardi Hariadi

Sumber: Satgas Covid-19


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah