Ditambahkannya, 54.532 orang masih berada di lebih dari 300 pusat evakuasi di tujuh negara bagian dan 68 jalan tetap ditutup karena banjir.
Ratusan pekerja turun ke lokasi menggunakan backhoe dan truk untuk memindahkan barang-barang yang berserakan di jalan-jalan di luar rumah-rumah penduduk, kata Acryl Sani sambil menyerukan kehati-hatian karena beberapa sungai masih meluap.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebelumnya mendesak pemerintah untuk mengadakan penyelidikan publik menyusul tanggapan banjir yang dikritik secara luas.
”Koordinasi yang buruk antara badan-badan pemerintah dan pengerahan militer yang tertunda mengubah respons terhadap bencana alam menjadi bencana kemanusiaan, pemerintahan," ungkapnya.
Baca Juga: Banjir Sehari 17 Orang Tewas, 66.000 Ribu Warga Selangor Mengungsi
Menanggapi hal ini Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah mengakui ada kelemahan tetapi menjanjikan perbaikan di masa depan .
Negara Asia Tenggara itu dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan, dari November hingga Februari, tetapi banjir pada akhir pekan adalah yang terburuk sejak 2014.
Pemanasan global telah dikaitkan dengan banjir yang semakin parah. Karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.***