Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, cuaca panas dalam sebulan terakhir ini hampir terjadi di semua daerah Jawa Timur. Salah satu penyebabnya, karena wilayah Jatim sedang dilanda fenomena alam yang disebut kulminasi.
"Kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama," jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, Senin, 11 Oktober 2021.
Baca Juga: Program Prakerja Dilanjutkan pada 2022
Teguh menambahkan, pada saat fenomena alam itu terjadi, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala atau berada di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan menghilang atau tidak terlihat, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Maka dari itu, kata Teguh, hari kulminasi utama juga dikenal dengan istilah hari tanpa bayangan. Meski demikian, hal tersebut tak berdampak buruk atau fatal bagi masyarakat yang berada di wilayah yang mengalami fenomena tersebut.
"Pengaruh fenomena kulminasi di Jatim cenderung relatif ringan. Akibatnya hanya suhu udara akan terasa relatif semakin panas pada tengah hari. Suhu udara masih akan terasa relatif semakin panas hingga beberapa hari setelah kulminasi. Kelembapan udara juga diprakirakan akan menurun," ujarnya.
Kendati demikian, Teguh mengimbau masyarakat untuk tetap siaga hingga waspada bila terjadi cuaca ekstrem sewaktu-waktu. Ia berharap, masyarakat tak termakan berita bohong perihal kondisi cuaca dan fenomena alam selain dari BMKG.
"Untuk memghindari berita bohong bisa dilakukan dengan melakukan kroscek ke website dan aplikasi resmi dari BMKG," tandansya.
Baca Juga: Berikut Rilis Terbaru Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba Season 2 Eps 1 Sub Indonya
