Ini Penjelasan Mengapa Mengiris Bawang Bisa Membuat Anda Menangis!

- 30 Januari 2022, 10:41 WIB
Ilustrasi. Ternyata begini cara mengupas dan mengiris bawang merah agar mata tidak perih.
Ilustrasi. Ternyata begini cara mengupas dan mengiris bawang merah agar mata tidak perih. /PEXELS/cottonbro


PUBLIKTANGGAMUS.COM - Baik ditumis, dipanggang atau pun dikonsumsi secara mentah, bawang menjadi salah satu bahan pelengkap makanan pokok yang digunakan di banyak negara di seluruh dunia.

Namun, mengiris bawang, terutama dalam jumlah besar, tentu tidak seenak saat menikmati makanannya.

Pasalnya, siapa pun yang mengiris mungkin akan segera merasakan air mata mengalir bak seseorang yang sedang menangis.

Baca Juga: Mau Konsumsi Buah dan Sayuran Bebas Pestisida? Ini Tips Sehat Anti Ketar-ketir

Lantas, mengapa memotong bawang dapat membuat seseorang mengeluarkan air mata layaknya orang yang sedang menangis?

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman Live Science, hal itu dikarenakan oleh adanya faktor lachrymatory dalam bawang. Lachtrymatory adalah bahan kimia yang mengiritasi mata.

Ketika bawang itu utuh, sekelompok senyawa yang disebut sistein sulfoksida disimpan terpisah dari enzim yang disebut alliinase.

Baca Juga: Gula Darah Naik Lantaran Stres lalu Panik, Ini Lho Cara Meredamnya

Namun, ketika bawang selanjutnya diiris, dipotong dadu atau bahkan dihancurkan, maka penghalang yang memisahkan senyawa dan enzim tersebut pun rusak.

Keduanya bersatu, memicu reaksi yang membuat alliinase dapat menyebabkan sistein sulfoksida menjadi asam sulfenat.

"Asam sulfenat tidak terlalu stabil. Sehingga mereka harus berubah menjadi sesuatu yang lain," jelas Josie Silvaroli, seorang doktor farmasi kandidat doktor di The Ohio State University dan penulis pertama studi 2017 di jurnal American Chemical Society ACS Chemical Biology tentang faktor air mata.

Baca Juga: Stres Bisa Sebabkan Gula Darah Naik, Ini Cara Atasinya Kata dr. Saddam Ismail

Dalam bawang, asam sulfenat memiliki dua pilihan. Opsi pertama, senyawa bisa mengembun secara spontan, dan menjadi senyawa organosulfur, sebuah senyawa yang memberikan aroma dan rasa yang kuat pada bawang.

Menurut Silvaroli, reaksi serupa pun terjadi pada jenis bawang putih, itulah sebabnya bawang putih juga memiliki rasa yang begitu tajam.

Sementara opsi kedua untuk asam sulfenat, yakni unik untuk bawang merah dan beberapa allium lainnya, atau genus tanaman berbunga yang menghasilkan sayuran seperti bawang.

Enzim lain, yang disebut faktor sintase lachrymatory, yang dapat bersembunyi di dalam sel, juga turut bermain dan mengatur ulang asam sulfenat menjadi faktor lachrymatory.

"Faktor lachrymatory merupakan cairan yang mudah menguap, yang berarti berubah menjadi uap dengan sangat cepat. Begitulah cara itu mencapai mata Anda dan mengiritasi saraf sensorik. Mata Anda mulai berair untuk menghilangkan iritasi," kata Silvaroli.***

Editor: Syaiful Amri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini