Network
PUBLIKTANGGAMUS.COM - Selingkuh itu indah, jelas itu salah. Risiko yang akan diderita ternyata berat ditelisik dari kondisi kejiwaan.
Mereka yang mengalami perselingkuhan, bisa trauma hingga gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Jangan sampai setelah PTSD, mengalami ganguan jiwa akibat patah hati lantaran menjadi korban akibat perbuatan sendiri.
Baca Juga: Blak-blakan Soal Selingkuh, Raffi Ahmad Yakin Nagita Slavina Tak Akan Mungkin Balas Dendam...
Berbagai masalah seketika muncul sebagai respon emosional akibat perselingkuhan yang dilakukan.
Kasusnya yang muncul pun beragam, dari banyak pikiran, gangguan makan dan tidur, suasana hati yang tidak menentu, sampai masalah kesehatan, hingga depresi.
Maka terapis dan psikolog mulai menggunakan istilah PTSD perselingkuhan untuk menggambarkan kondisi mental mereka karena begitu bahayanya.
Baca Juga: Dituding Selingkuh usai Putus dari Amanda Manopo, Billy Syahputra Buka Suara
Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengingatkan perselingkuhan dapat menyebabkan trauma bagi korban.
”Perselingkuhan dapat menyebabkan trauma. Mereka yang mengalami perselingkuhan ternyata memenuhi kriteria untuk gangguan stres pascatrauma (PTSD),” kata Kasandra dikutip PublikTanggamus.com dari Antara, Jumat 1 Januari 2022.
