PUBLIKTANGGAMUS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menyatakan, bahwa sebanyak 36 persen sekolah sudah menerapkan kurikulum darurat atau kurikulum 2013 yang disederhanakan.
"36 persen sekolah itu sudah mengerjakan kurikulum darurat. Ternyata laku ini kurikulum darurat," kata Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, dikutip Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Beri Bantuan Bagi Anak Yatim dan Piatu
Nadiem menjelaskan, kurikulum darurat ini dibuat guna mempermudah sekolah untuk melakukan pencapaian pembelajaran. Namun ia berharap, kurikulum ini tidak hanya terjadi di masa pandemi.
"Haryusnya ini sebagai bentuk dari kurikulum yang terus dijalankan. Karena ini fokus pada literasi dan numerasi," ujarnya.
Nadiem menginginkan, sekolah tidak selalu terus 'kejar tayang' semua materi pelajaran. Menurutnya, hal ini turut membantu satuan pendidikan dalam mencapai kompetensi pembelajaran.
Baca Juga: Catat! Data Sinkronisasi Dapodik Digunakan Syarat Sekolah Terima BOS Tahap 3
"Kita ingin membuat kurikulum dalam bentuk yang sederhana membantu satuan pendidikan kita," pungkasnya